Kolom Joni H. Tarigan: BAJA

joni hendra tariganbajaKembali saya melihat bahwa kita bisa berguru pada benda atau hal-hal yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Dalam mendukung pekerjaan saya, selain bertanya kepada yang lebih tahu, saya juga selalu berusaha berdiskusi sehingga memiliki cara pandang yang lebih luas lagi.

Ini saya tempuh  karena semua ilmu pengetahuan pun memiliki metode pendekatan untuk  memahami alam semesta dan kehidupan di dalamnya. Saya pun beberapa tahun lalu membaca bagaimana susunan baja itu bisa direkayasa begitu tangguh sesuai kebutuhan yang diinginkan.

Ternyata baja yang tangguh itu dapat dilakukan karena adanya kelemahan pada setiap bahan. Kelemahan tersebut karena adanya kekosongan struktur atom pada setiap material, sehingga untuk mengisi kekosongan tersebut, diisi dengan bahan yang memiliki elektron lebih.

Kelebihan elektron akan selalu mencari jalan keluar alias labil, sedangkan bahan yang kekurangan elektron memerlukan elektron tambahan untuk stabil. Keadaan inilah yang membuat kesempatan untuk merekaya suatu material menjadi baja yang tangguh.

Dalam kehidupan kita yang begitu majemuk, kita tidak akan semakin kuat jika memaksakan yang majemuk itu menjadi seragam. NKRI ini akan semakin kuat jika titik lemah orang lain itu kita jadikan motivasi untuk ambil bagian supaya bisa kita tutupi dengan kelebihan yang kita punya.

Memaksakan kehendak sehingga keadaan menjadi buruk menandakan bahwa kita tidak memiliki kelebihan untuk menjadikan sesuatu yang lemah menjadi lebih kuat. Untuk menjadi kuat sudah tentu yang lemah harus diperkuat, bukan melemahkan yang sudah lemah.

Marilah kita menunjukkan kelebihan kita dengan memperbaiki kelemahan sesama, karena kita tidak pernah benar-benar kuat jika masih banyak kelemahan di sekitar kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.