15 Tahun Melintasi Jalan Rusak, Warga 12 Desa di Namorambe Merasa Belum Merdeka

IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Masyarakat yang bermukim  di 12 desa di Kecamatan Namorambe (Kabupaten Deliserdang) belum merasakan kemerdekaan sepenuhnya, meski Bangsa Indonesia telah merayakan Kemerdekaan RI 72 tahun. Ini khusus berlaku bagi warga yang mendiami kampung-kampung sepanjang jalan protokol dari Desa Lau Mulgab hingga ke Desa Silue-Lue (Kecamatan Namorambe).

Hingga saat ini, ribuan keluarga yang bermukin di 12 desa tersebut (a.l. Lau Mulgab, Batu Mbelin, Batu Rejo, Batu Gemuk, Timbang Lawan, Rampah, Salang Tungir, Gunung Kelawas, hingga ke Desa Silue-lue), saban hari harus melintasi jalan rusak.

“Sejak Indonesia merdeka, jalan ini baru sekali tersentuh aspal yakni pada Tahun 2002 silam. Itu pun hanya bertahan beberapa minggu saja dan rusak kembali. Karena ketika itu, aspal yang ditabur tipis. Sejak itu, setiap hari kami harus melintasi jalan rusak,” sebut Adil Barus (45) selaku Ketua Ranting Partai PDIP Desa Batumbelin kepada SORA SIRULO [Minggu 3/9].




Akibat kurangnya perhatian Pemkab Deliserdang, sebagi warga, Adil Barus mengaku kecewa. Ia pun menuding Bupati Deliserdang Ashari Tambunan tidak adil dalam membagikan ‘kue’ pembangunan.

“Apa bedanya desa kami dengan desa lain? Kami juga warga Delisersang yang taat membayar pajak. Tapi, mengapa kami di sini seperti dianaktirikan? Makanya, Agustus kemarin, sebagian warga malas memasang bendera di depan rumahnya. Sepertinya Bupati Deliaerdang kurang asil,” kesal Adil Barus.

Hal serupa juga dilontarkan oleh Andarianto Tarigan. Malah menurut Wakil ketua PAC PDIP Kecamatan Namorambe ini, akibat buruknya infrastrukur jalan yang diperkirakan mencapai 10 Km yang juga menjadi jalan alternatif menuju Kecamatan Biru-biru, cukup berdampak terhadap peningkatan ekonomi warga setempat.

“Bayangkan saja, dulu masih ada angkutan umum yang masuk kemari. Namun, sejak jalan ini mengalami rusak parah, pemilik angkot jadi enggan masuk, karena tidak tahan menanggung kerusakan. Oleh karena itu, warga jadi kesulitan keluar masuk desa terutama bagi anak-anak sekolah. Warga yang tidak memiliki kenderaan pribadi, harus memakai jasa ojek dengan tarif lebih mahal,” kata Tarigan. 

Saat diwawancarai lebih lanjut, Adil Barus dan Andarianto Tarigan serta para warga lainnya sangat berharap agar pihak terkait, dalam hal ini Bupati Deliserdang (Ashari Tambunan) segera memperhatikan jalan mereka. Di samping itu, warga juga meminta peran anggota legislatif untuk ikut berperan agar jalan tersebut segera mungkin diperbaiki.

Anggota DPRDSU Darmawansyah Sembiring SE ketika dikonfirmasi mengaku cukup prihatin atas penderitaan warga yang hingga saat ini harus melintasi jalan rusak parah.

“Memang jalan tersebut kondisinya sudah rusak parah. Saya sudah sering mendapat keluhan dari warga dan juga pernah melintas melihat langsung,” kata Politisi Partai PDIP ini.

Namun ketika dipertanyakan secara rinci, putra kelahiran Kecamatan Namorambe ini menjelaskan, kalau perbaikan kerusakan Jalan tersebut sepenuhnya adalah tanggung jawab Pemkab Deliserdang, dalam hal ini adalah Bupati Deliserdang, selaku pemegang anggaran.

“Jika Pemkab mengabaikan keluhan warga, di sinilah anggota DPRD Deliserdang dari Dapil 6. terutama yang duduk di Komisi D, mengambil peran,” ujar Darmawansyah Sembiring sembari berkata, keluhan warga akan ia bawa dalam rapat konsolidasi partai.













Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.