Bunga Jakarta Masuk, Bunga Raya Guntar: Pasar Bebas atau Pengendalian Pasar?

Betlehem KetarenBETLEHEM KETAREN. BERASTAGI. Saat para petani dan pedagang bunga menikmati lonjakan harga bunga Krisan di Desa Raya (Kecamatan Berastagi) [Kamis 14/2] kemarin, tiba-tiba saja 6 kardus berisi 600 ikat bunga masuk dari luar di siang hari ke desa itu. Masuknya bunga yang datangnya dari Jakarta ini menjadi percakapan serius di warung-warung kopi Desa Raya hingga tengah malam sebelum berita ini dikirim ke redaksi.

Siang itu, lonjakan harga bunga Krisan tiba-tiba reda karena masuknya 6 kardus bunga dari Jakarta. Para pedagang bunga dari Siantar sempat tergiur membeli bunga-bunga Jakarta ini. Lama mereka menimbang-nimbang apakah jadi membeli atau tidak sehingga sempat menjadi tontonan warga karena warga juga ingin tahu apakah mereka jadi membelinya atau tidak.

Namun, pantauan Sora Sirulo, bunga-bunga Jakarta itu akhirnya tidak habis terjual. Para pedagang apalagi para pengusaha dekor dan papan bunga tidak berani membelinya karena takut tidak tahan lama. Meski begitu, masuknya bunga-bunga Jakarta sempat mengejutkan warga setempat dan mengudang kericuhan di warung-warung kopi hingga larut malam. Tentu saja mereka menganggap itu sebagai sebuah penyusupan yang dapat mempengaruhi harga pasar lokal.

Bagaimana dengan kam sendiri? Berada di penganut pasar bebas atau penganut perlindungan ekonomi lemah/ pedesaan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.