NGGUNTUR PURBA. BERASTAGI. Elisabet Siringo-ringo (33) warga Medan yang merupakan dokter di Puskesmas Pangururan (Kabupaten Samosir) beserta putranya yang masih berusia 4 tahun tewas mengenaskan karena terperosok ke parit di tepi Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), Jl. Jalan Jamin Ginting, Desa Sempa Jaya (Berastagi).
Kedua korban menumpang Mobil rental bersama dua penumpang lainnya berangkat dari Medan dengan tujuan Pangururan (Samosir) sekitar Pkl. 14.00 Wib. Ketika melintasi jalan Medan—Berastagi ini, ternyata jalan tergenang air setelah hujan leba. Tingginya air di jalan raya membuat mobil yang mereka tumpangi mogok hingga genangan airpun kemudian mencapai lantai Mobil. Khawatir akan keselamatan bila tetap berada di dalam mobil, Elisabet turun bersama putranya. Namun, Elisabet dan putranya terperosok masuk ke dalam parit dan kemudian hanyut terseret arus yang deras.
Pihak Kepolisian Sektor Berastagi dibantu warga setempat segera melakukan pencarian terhadap kedua korban. Akhirnya, korban ditemukan secara terpisah dan telah meninggal dunia.
Elisabet ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian sedangkan putranya ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi penemuan ibunya. Kepolisian membawa kedua tubuh korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe untuk sementara menunggu kedatangan keluarga
dari Medan.
Warga sekitar Desa Sempa Jaya Berastagi berharap agar jalan raya dan drainase di lokasi kejadian segera diperbaiki agar tidak terjadi lagi hal yang sama. Banjir seperti yang barusan terjadi kerap terjadi saat hujan dan sering menyebabkan kendaraan bermotor mogok di jalan serta membahayakan keselamatan para pengguna jalan.
Ibu dan Anak Hanyut di Parit Jalinsum Berastagi. Ini baru berita! Bagaimana bisa dataran tinggi 1300m dpl banjir? Tapi ini kenyataan. Kalau di negara maju dengan kejadian ini walkot akan dituntut. Tapi disini tidak ada walkot. Dan akankah kejadian ini berlalu begitu saja?