Manis Getir Supir dan Kernet Truk Trailler

mulia sembiring 4
Foto: Mulia Sembiring/ Sora Sirulo (click foto untu ukuran besar)

MULIA SEMBIRING. TANJUNGPRIOK. Dunia transportasi, khususnya para supir dan kernet, sudah terbiasa dengan bergelimangnya rupiah dan juga penderitaan saat dihadapkan dengan situasi yang tak menguntungkan seperti halnya keharusan menangani sendiri perbaikan atau harus bongkar pasang ban.

Seperti terlihat di foto atas, kedua orang ini berjibaku membongkar pasang ban yang bocor. Bayangkan roda truk ini berjumlah 22 buah plus 2 ban serap. Mereka senantiasa harus menjaga roda-roda ini agar selalu tetap prima. Karena itu adalah kondisi yang harus dipastikan, sesuai dengan beban yang diemban di atasnya.

Beban barang angkutan ini rata-rata di atas 60 Ton. Tidak mungkin mereka beroperasi dengan kondisi ban kempes atau bocor. Pengerjaan perbaikan bongkar pasang ban tidak lah mudah. Dengan ukuran ban yang begitu besar, otomatis peralatannya juga besar dan berat.

Mereka harus bertanggungjawab atas kendaraan ini. Walau dalam kondisi apapun mereka harus sigap dalam segala kekurangan. Buah manis akan mereka dapatkan apabila pekerjaan berjalan lancar sesuai target maupun ketepatan waktu.

Foto: Mulia Sembiring/ Sora Sirulo
Foto: Mulia Sembiring/ Sora Sirulo (click foto untuk ukuran besar)

Mereka harus mempunyai fisik yang kuat, lebih dari fisik pekerja biasa. Soalnya, mereka selalu berhadapan dengan kondisi jalan dan situasi seperti apapun harus dihadapi. Perjuangan terus harus berjalan, berjalan mengikuti putaran roda yang membawa mereka menjelajahi panjangnya jalan raya dengan misi mengantarkan dengan aman barang bawaan sampai tempat dan bisa membawa pulang ke rumah hasil keringat buat anak istri dan keluarga.

One thought on “Manis Getir Supir dan Kernet Truk Trailler

  1. Sektor transportasi enda pe salah sada sisi kehidupan sosial si unik ibanding pendahin sideban. Biasana supir enda la terikat penuh ras pengusahana ibas masalah jaminan tenaga kerja. Biasana systemna borongen ras komisi. Tapi ybs la banci erdahin ibas perusahaan sideban, lit ras lang order tarikan(angkutan). Disinilah deritanya, bila tidak ada order, maka supir kehilangan penghasilan. Beberapa pengusaha hanya memberi uang kebijaksanaan/uang tunggu tapi bukan gaji. Jadi bila ybs tidak hadir maka uang tunggu akan hangus. Dan besarnya uang tunggu biasanya sangat kecil, dibandingkan dengan kebutuhan jaman sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.