Pembangunan Rabat Beton Menggunakan Dana PPIP Asal Jadi

imanuel 29IMANUEL SITEPU. KUTALIMBARU. Pembangunan jalan dengan sistem rabat beton di Desa Sukamakmur (Kecamatan Kutalimbaru)  diduga tak tepat sasaran dan asal jadi. Pembangunan dengan menggunakan dana PPIP (Program Pembangunan  Insfratruktur Perdesaan) Tahun 2012 tersebut, malah diperuntukkan membangun jalan menuju ke areal perladangan milik Kepala Desa Sukamakmur.


“Sementara  masih banyak jalan menuju Dusun yang lain, seperti Dusun VII Sikabung-kabung tak bisa dilalui roda empat.” kata sejumlah masarakat saat ditemui Sora Sirulo [Minggu 26/5 siang] di Desa Sukamakmur.

Warga juga mengaku tidak tahu jika pembangunan rabat beton tersebut adalah bantuan pemerintah.

“Selama ini, kami tak tahu pembangunan jalan itu menggunakan dana PPIP. Kami kira itu uang pribadi Kades karena jalan itu menuju ladangnya. Ini membuktikan kalau Kepala Desa di sini hanya memperdulikan ladangnya itu yang di dalamnya  telah ditanaminya sawit. kami pun heran kepada Kades kami itu, masa dia enggak mengetahui keluhan warganya sendiri. Sementara buat dia duduk jadi Kepala Desa, kami juga. Kalau terus-terusan seperti ini, kami akan selamanya tak merasakan adanya pembangunan ke Dusun kami ini,” kata Pak Ginting salah seorang warga.

Pantauan wartawan koran ini  di lapangan, pembangunan dengan dana Rp. 250 juta ini terlihat amburadul. Belum genap setahun pembangunannya, sekarang mulai retak-retak. Bahkan, menurut sejumlah warga saat ditemui di lapangan, jalan Rabat Beton itu dibangun menuju ke ladang Kepala Desa yang luasnya lebih kurang 5 Hektar yang telah ditanami sawit.

Kepala Desa Sukamakmur Marhen saat dikonfirmasi melalui selulernya beberapa hari yang lalu mengaku kalau pembangunannya itu telah sesuai prosedur,

“Kita sudah panggil semua kepala dusun yang ada di Desa kita ini, namun karena belum ada yang memenuhi prosedur, makanya jatuhnya di jalan itu karena kepala dusunnya telah memenuhi prosedur,” ujar Marhen.

Ketika ditanyakan tentang pembangunan jalan tersebut ke ladangnya, Marhen berkelit.

“Ini sudah sesuai prosedur. Kam jelaskan ke warga, bahwa kepala dusun yang lain belum memenuhi prosedur. Itu makanya pembangunannya tak ke dusun mereka,” kata Marhen sambil mematikan telepon selulernya dan tak memberikan jawaban terkait pembangunan jalan ke ladangnya itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.