Lantai 2 Asrama Putri Pesantren Raudhatul Hasanah Ambruk

IMANUEL SITEPU. MEDAN. Sebanyak 51 santriwati menjadi korban cedera dan luka-luka setelah Lantai 2I teras ruang Fatimah asrama putri Pesantren Raudhatul Hasanah/Paya Bundong Jl. Setia Budi-Simpang Selayang ambruk ketika berdesakan turun [Rabu 5/6 malam]. Informasi diperoleh Sora Sirulo menyebutkan, dari 51 siswi 39 diantaranya hanya menderita luka ringan. Ke 51 korban jatuh bersama setelah Lantai 2 ke Lantai 1. Lantai 2 tini terbuat dari papan dengan ketinggian sekitar 3 meter dari Lantai 1.


Sebanyak 10 santriwati menderita terkilir dan luka di kepala serta lainnya masih dirawat di klinik areal pesantren tersebut. 2  santriwati lainnya dijemput oleh orangtuanya setelah menderita luka di kaki dan bahu.

Menurut Direktur Pesantren Raudhatul Hasanah drs. H. Rasidin Bina MA kepada wartawan, sebanyak 51 santriwati yang jatuh bersama ambruknya Lantai 2 teras Fatimah tersebut berasal dari berbagai daerah. Sebanyak 39 orang diantaranya menderita luka ringan seperti terkilir, kaki memar, sakit pinggang dan cedera di kepala telah kembali menjalani aktifitas belajar di pesantren tersebut. Sedangkan 10 diantaranya hingga Kamis [7/6 malam], masih menjalani perawatan di klinik putri asrama tersebut.

Adapun 10 santriwati yang dirawat setelah menderita kaki terkilir, luka di kepala dan memar di sebagian tubuh adalah: 1. Nadia Nurhaliza kelas 10  asal Aceh Tenggara menderita kaki terkilir, 2. Aisyah kelas 1 S asal Aceh Tenggara menderita kaki dan tangan terkilir, 3. Fatia kelas 1 L  asal Aceh menderita kaki luka dan terkilir, 4. Yusra kelas 1 S asal Labuhanbatu menderita kaki terkilir dan luka, 5. Ulfa Salwa kelas 1 C asal Tapanuli Selatan menderita kaki memar, 6. Nadianti kelas 1 E asal Medan Barat menderita sesak. 7. Rizka Tamimi kelas 1 K asal Aceh Tenggara menderita badan pegal, 8. Neni Yunita kelas 1 G asal Medan Kota menderita kaki terkilir, 9. Afni Lidya kelas 1 G asal Labuhanbatu menderita kaki terkilir dan 10. Siti Meidiana kelas 1 C asal Aceh menderita luka ringan di kepala.

“2 santriwati lainnya yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut menderita kaki tergores dan bahu luka gores telah dijemput orangtuanya yakni Syarifah Aini santriwati kelas 4 asal Medan, dan Fitri Arianto kelas 1 W asal Deliserdang,” kata Rasidin.

Dalam kesempatan itu Rasidin menjelaskan bangunan asrama putri ruang Fatimah yang terdiri dari 10 lokal tersebut memang terbuat dari kayu dan telah lama dibangun. Lantai 2I bagian teras yang ambruk diperkirakan akibat tidak sanggup menampung kapasitas jumlah santri yang hendak turun ke bawah.

Sementara itu, Kapolsek Delitua Kompol Bakhtiar Marpaung yang dikonfirmasi  melalui Kanit Reskrim Iptu Martuales Sitepu SH MH  membenarkan peristiwa tersebut dan tidak ada korban jiwa. Menurutnya, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke TKP dan memintai keterangan dari pihak pesantren Raudhatul Hasanah terkait insiden.

“Sementara ini belum ada dari pihak korban yang keberatan sehingga melaporkan peristiwa tersebut ke polisi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.