Mau Cari Rejeki di Pembuangan Sampah, Yani Malah Dihajar Suami

Imanuel SitepuIMANUEL SITEPU. PANCURBATU. Getirnya kehidupan ini, bukan persoalan bagi Nora Yani (26) yang tinggal menetap di sebuah rumah kontrakan di Gg. Dame Desa Baru (Kecamatan Pancurbatu). Tapi, dihajar suami saat hendak bekerja mengumpulkan barang bekas (Botot) di lokasi pembuangan sampah, jelas saja ia tidak terima. Diapun melaporkan suaminya atas tuduhan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ke Polsek Pancurbatu [Sabtu 29/6: sekira 06.30 WIB).

Informasi diperoleh Sora Sirulo menyebutkan, pagi itu, Nora Yani (26) permisi kepada suaminya R (26) mau pergi cari nafkah di TPA Sampah kawasan Marelan Medan. R malah menyatakan dia saja yang pergi nanti. Tapi melihat suaminya masih bermalas-malasan dan lagi tiduran, Nora meminta  dirinya saja yang pergi bekerja. Tiba-tiba saja R yang tidak terdaftar sebagai penerima BLSM tersebut marah dan menumbuk kepala korban seraya menyuruh istrinya membawa ketiga anak-anaknya yang masih kecil-kecil.

“Mana mungkin aku bekerja sambil membawa ketiga anak-anak kami. Bagaimana mengais rezeki di sampah-sampah itu kalau anak-anakpun ikut kesana,” ujar Nora.

Parahnya lagi, katanya, sudah ditumbuk, Nora disiram minyak tanah lagi oleh suaminya R. Kemudian mau disulutnya pakai api. Melihat tindakan suaminya itu, Nora semakin takut, tapi masih sempat mematikan api yang ditangan R sehingga tubuhnya luput dari lalapan api.

“Karena kami ribut, sempat tetangga berdatangan dan melerai kami”, aku Nora sambil memberi makan ketiga anaknya yang ikut dibawanya ke Mapolsek Pancurbatu.

Nora mengatakan, bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi menghadapi suaminya yang tukang pukul tersebut. Aksi kekerasan tersebut sudah beberapa kali dialami korban.

“Kami sama-sama mencari nafkah dengan mengkais sampah di TPA Marelan. Tapi selama ini dia (R) jarang memberikan uang untuk kehidupan sehari-hari kami,” aku Nora lagi.

Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu,SH melalui Kanit Reskrim AKP P. Samosir SH ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya pengaduan korban menyangkut KDRT.

“Pengaduannya sudah kita terima dan kasusnya masih kita selidiki dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi,” ujar Samosir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.