Banjir Bandang Depok Melanda Rumah-rumah Orang Karo

Salah satu rumah yang terkena banjir
Salah satu rumah yang terkena banjir

LORETA KAROSEKALI. DEPOK. Banjir bandang Depok beberapa waktu lalu [Rabu 7/8] melanda banyak prumahan: Graha Studio Alam, Tirta Mandala, Pondok Sukmajaya Permai, Mutiara Depok Estate, Taman Duta Depok, Taman Cipayung dan pemukiman Lingkungan Cipayung Sukmajaya, Perusahaan ternak ayam potong KSU dan Sukamaju Permai. Orang-orang Karo banyak tinggal di perumahan-perumahan yang terkena banjir terutama di seputaran Sukmajaya dan Cilodong Depok yang pengembangnya kebetulan asal Medan.

Curah hujan tinggi di Bogor dan Puncak diduga sebagai salah satu sebab banjir bandang itu, menyebabkan jebolnya beberapa tanggul kontrol air di Sukmajaya ditambah dengan tidak adanya koordinasi antar Setu  di sekitar Depok (Setu Cikaret, Setu Cilodong, Setu Studio Alam). Di beberapa kawasan seperti Taman Duta Depok dan sebagian Graha Studio Alam malah sudah  terbiasa dengan banjir ini akibat saluran air lebih tinggi dari pemukiman. Jika hujan deras dalam jangka waktu tertentu banjir tak dapat dielakkan lagi.

Di awal tahun 2013, banjir bandang sudah melanda kawasan ini akibat hujan terus menerus selama seminggu. Tetapi, banjir sekali ini jauh lebih besar dari banjir sebelumnya. Penghuni pemukiman hingga saat ini belum mendapatkan solusi yang berarti dari  pengembang. Terkesan pengembang tidak menanggapi keluhan warga. Hingga kini tidak ada tindakan yang berarti. Menurut beberapa warga, mereka masih menunggu tindakan selanjutnya dari pengembang untuk mengatasi banjir rutin ini.

Di kawasan Perumahan Graha Studio Alam (GSA), saluran air yang menuju pembuangan Setu Cilodong akan ditinjau kembali. Pasalnya, saluran ini melewati  perumahan GSA. Untuk mengatasi saluran air ini penduduk mengharapkan Pemda Depok turun tangan.

“Salah satu hal terpenting yang perlu diawasi Pemda adalah pembangunan saluran air perumahan agar lebih lebar dan dalam. Selain itu perlu adanya penertiban tanggul-tanggul liar yang dibangun masyarakat,” tutur seorang warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.