Bupati Deliserdang Belum Pantas Terima Raksaniyata: Perusakan Lingkungan Masih Marak

IMANUEL SITEPU. LUBUK PAKAM. Tim verifikasi, Tim Pengarah dan Dewan Pertimbangan Penilaian kayaknya salah dalam memberikan penilaian terhadap Kabupaten Deliserdang yang mendapat Trophy Raksaniyata dari Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya MBA [Kamis 28/11] di Istana Wakil Presiden RI Jl. Kebon Sirih, Jakarta. Pasalnya, Tim Verifikasi, Tim Pengarah dan Dewan Pertimbangan Penilaian disinyalir tidak turun ke tingkat kecamatan apalagi Pedesaan Kabupaten Deliserdang.  Bila memang mereka turun ke lapangan, mereka akan menemukan bahwa Kabupaten Deliserdang lah yang terburuk dalam menjaga lingkungan.

imanuel 230


Semenjak Bupati Deliserdang dijabat oleh drs. H. Amri Tambunan, ekosistem hutan serta lahan pertanian telah hancur lebur. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya aksi penebangan liar di kawasan hutan Sibolangit, Biru-biru, STM Hulu, STM Hilir dan hutan yang ada di Kecamatan Kutalimbaru. Selain itu, aksi penambangan liar yang sehari-harinya dikatakan masyarakat denga Galian C Ilegal di Kecamatan-kecamatan Biru-biru, Namorambe, Pancurbatu, Kutalimbaru, Patumbak dan bahkan beberapa kecamatan lain di Kabupaten Deliserdang kian menjamur.

Lebih parahnya lagi, di Kecamatan Namorambe, lahan pertanian serta persawahan hancur lebur akibat dikeruk oleh para pengusaha Galian C ilegal. Bukan hanya itu, pengerukan juga dilakukan di daerah aliran sungai bahkan irigasi yang dibuat dengan dana pemerintah sampai ratusan juta ikut dirusak hingga hancur lebur.

Kejadian serupa terlihat di Kecamatan Pancurbatu. Perbukitan yang ada di Desa Tiang Layar, Desa Sugau, dan Desa Bintang Meriah dikeruk oleh para pengusaha Galian C ileggal, namun para pejabat setempat seolah-olah tidak melihatnya.

Dalam hal ini, kita menduga tim yang melakukan penilaian hanya duduk-duduk di kantor dan tidak turun ke lapangan untuk melakukan penilaian,” ujar Pak Tarigan (45) warga Namorambe, salah seorang pengamat lingkungan kepada Sora Sirulo [Sabtu 30/11].

imanuel 231“Tim penilaian hanya duduk-duduk saja di kantor dan menerima laporan dari pejabat Pemkab Deliserdang. Kalau tim turun, mustahil mereka tidak melihat kehancuran hutan yang ada di Kecamatan Sibolangit dan kerusakan lahan pertanian serta persawahan di Kecamatan-kecamatan Namorambe, Biru-Biru, dan Kutalimbaru yang mengakibatkan kerusakan lingkun setelah penebangan-penebangan liar serta penambangan liar yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggungjawab. Oknum-oknum itu hanya memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan dampak lingkungan,” kata Tarigan yang juga dibenarkan warga lainnya.

Warga tadi pun berharap, hendaknya Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya MBA menurunkan tim yang sungguh-sungguh melakukan penilaian terhadap Kabupaten Deliserdang agar masyarakat tidak menuding kalau tim yang melakukan penilaian hanya makan gaji buta dengan tidak melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh.

“Sebab, kalau memang mereka bekerja sungguh-sungguh mustahil Deliserdang mendapat Trophy Raksaniyata,” ujarnya.

Tarigan juga juga menambahkan, selaku masyarakat yang tinggal di Kabupaten Deliserdang, ia sebenarnya bangga kalau Kabupaten Deliserdang mendapat Trophy Raksaniyata yang diberikan Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA. Namun, hendaknya penerimaan trophy sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.