Antisipasi Curas, warga Minta Perhatian Khusus Kapolresta Medan

IMANUEL SITEPU. DELITUA. Maraknya aksi Curas (Pencurian dengan kekerasan di Kota Medan saat ini menjadi alasan warga untuk minta Kapolresta Medan AKPB Nico Afinta Karo-karo SH Sik menjadikannya sebagai perhatian kusus.

imanuel 237
2 KARO MERGANA 4 MATA. Kapolresta Medan AKPB Nico Afinta Karo-karo (duduk) menjenguk Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martualesi Sitepu SH MH (berbaring) di RSU Methodist, Medan.

“Kita meminta Kapolresta Medan agar sangat mengatensi kasus Curas yang kian meningkat di Kota Medan. Demikian juga kepada seluruh Kapolsek sejajaran Polresta Medan agar menjaga wilayah hukumnya sehingga setiap malam tempat-tempat rawan Curas bisa diantisipasi dengan meningkatkan patroli,” kata Rudi (52), salah satu warga Pangkalan Mansyur Medan kepada Sora Sirulo ketika diminta tanggapannya [Senin 9/12 siang].

Rudi menyesalkan usaha yang dilakukan Polsek Delitua tidak mendapat dukungan dari puluhan anggota Arhanud dalam mengungkap aksi kejahatan.

“Selaku bagian masyarakat, saya sangat menyesalkan tidakan oknum Arhanud itu. Saya juga meminta agar oknum Arhanud pelaku penganiayaan  terhadap anggota Polisi agar dipecat dari kesatuan,” harapnya.

Sementara, menurut Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martualesi Sitepu SH MH kepada Sora Sirulo di RSU Metodist mengatakan, sebelumnya [Sabtu 7/12: sekira 23.00 wib], Unit Reskrim Polsek Delitua telah berhasil melakukan penggerebekan sarang narkoba di Jl. Flamboyan XII Gg. Banjir, disaksikan Kepling dimana rumah bandar narkoba bernama Darwis als Awis (45) terletak.

Dalam penggerebekan, seorang tersangka Muhammad Azlan Tarigan, (43) warga Tanjung Selamat berhasil ditangkap dengan barang bukti 2 paket sabu-sabu, uang tunai Rp 40.000., satu kunci leter T.

Namun, kata Iptu Martualesi Sitepu, setelah tersaka berhasil ditangkap dan ketika akan dibawa, malah dilepaskan oleh oknum puluhan anggota Arhanud.

Ironisnya lagi, sambungnya, kami hampir saja mati konyol karena tiba-tiba salah satu anggota Arhanud lari ke dalam markasnya dengan berteriak menyuruh anggota lain agar mengambil senjata.

“Ambil senjata, kita diserang polisi,” ulang Martualesi mengulang perkataan seorang oknum anggota Arhanud itu. Seketika, anggota Arhanud makin bertambah dengan mengenakan pakaian loreng membawa sangkur. Mereka langsung menyerang anggota. Melihat anggota diserang, saya menahan agar  jagan main kasar. Tapi sekelompok oknum TNI tersebut tidak terima karena sebagian besar sudah bau miras. Lalu, degan beringasnya mereka memukuli saya dan anggota. Salah satu pemilik warung tidak jauh dari TKP marga Ringo-ringo kemudian menarik saya menghindari amukan sekelompok anggota Arhanud. Selanjutnya, sejumlah pelaku berpakaian loreng merusak mobil Innova saya. Anggota tentara tersebut melepaskan tangkapan narkoba. Setelah itu, mereka mengambil kunci mobil, jam tangan anggota, satu jaket kulit, satu HT, satu buah tas berisi buku & kamera,” tuturnya.

Akibat kebringasan anggota Arhanud, dikabarkan  5 anggota Polsek Delitua masing-masing Kanit Reskrim Iptu Martualesi Sitepu SH MH mengalami luka memar di wajah, dirawat di Rumah Sakit Metodist, Medan. Aiptu Samosir mengalami tangan bengkak, leher kaku karena dipiting, dirawat di RSU Medica. Aiptu BM mengalami luka di leher dirawat di RS Medica. Brigadir Roy Simare-mare mengalami luka di kepala karena dihantam pakai kayu, dirawat di RSU Mitra Sejati. Briptu Prananta Bangun mengalami luka memar di wajah dan lengan sebelah kiri serta punggung mengalami sakit akibat ditendang para pelaku, dirawat di RS Metodist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.