Malam Pijar Sinabung dari Perteguhen

Oleh: Jhilena Aloykelaku

priska 19
Foto: NGGUNTUR PURBA

priska 18Erupsi Sinabung tidak hanya membawa kesedihan bagi beberapa orang, namun juga dapat menjadi lahan pencarian bagi mereka yang kreatif dan tidak jaga gengsi. Demikianlah yang kami dapati di Desa Perteguhen (Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Karo) [Selasa 14/1] yang kini berkembang menjadi tempat wisata baru.

Kami sampai di Simpangempat Pkl. 23: 12 Wib, menuju Perteguhen untuk bisa melihat Gunung Sinabung yang sedang erupsi. Keinginan mengalahkan kantuk dan udara dingin malam itu.

Dalam benakku, akan seru melihat Sinabung di malam hari yang sepi. Namun, apa yang terjadi, justru setelah kami sampai di Perteguhen banyak sekali mobil yang berlalulalang yang mengakibatkan macet.

Setelah turun dari mobil dan menelusuri jalan ke tempat memandang Sinabung dengan lebih jelas, saya semakin terkejut lagi karena banyak orang yang berjualan tak ubahnya pasar kaget Kabanjahe. Berupa minuman dari kopi, teh susu, susu, coffee mix berikut dengan indomienya tersedia.

Banyak orang berlalu lalang dan sebagian duduk di tikar yang mereka bawa. Mulai dari orang tua, muda-mudi sampai anak-anak dalam gendongan hadir di sana. Setiap gunung berapi erupsi mengeluarkan api atau lahar panas semua orang yang hadir berseru. Ada yang berteriak “ya Tuhan ampuni kami”.

Berbagai perasaan bercampur dari banyaknya orang yang datang dari penjuru desa ataupun kota. Ada perasaan terharu, takut, dan kagum melihat pesona Sinabung di dalam hari. Tak ketinggalan juru kamera dari berbagai media juga hadir di sana.

Kemudian, apa yang kami perbuat? Semua hanya menatap dengan perasaan campur aduk. Sinabungku sayang… Sinabungku malang… Tak seorangpun tahu kapan akan berhenti muntahan api itu.

Hanya alam dan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.