Warga Cegat Truk Galian C. Polisi dan Pengusaha Nyaris Adu Jotos

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIimanuel 293MANUEL SITEPU. PATUMBAK. Ratusan ibu-ibu melakukan aksi demo melarang truk Galian C tanah merah melintas di jalan raya Jl. Pertahanan, Patumbak [Senin 27/1  siang]. Dalam aksi itu, nyaris terjadi adu fisik antara petugas kepolisian dan pengusaha truk Galian C.

Awalnya, saat aparat kepolisian yang melakukan pengamanan menyuruh truk roda sepuluh balik arah, ternyata tidak dihiraukan oleh salah seorang supir truk. Anggota kepolisian Samapta tadi pun memukul pintu truk. Beberapa orang supir lain dibantu para pengusaha galian tanah merah tidak menerima perlakuan polisi hingga terjadi aksi dorong-dorongan. Suasanapun memanas dan nyaris adu fisik antara petugas dan supir.

Setelah Kapolsek Patumbak memberi penjelasan, akhirnya para supir mau memutar arah. Namun, setelah beberapa meter berjalan, truk roda sepuluh pengangkut tanah tadi kembali balik karena ada seseorang yang menyuruh mereka balik.

Melihat itu, mobil pengangkut tanah merah tadi balik. Puluhan ibu-ibu langsung duduk di aspal untuk menghentikan truk. Para pengusaha tidak terima dan mencaci maki para ibu yang duduk di aspal sehingga suasana kembali ricuh. Salah seorang diantara ibu-ibu jatuh pingsan akibat kericuhan.

Melihat kondisi semangkin hiruk pikuk, akhirnya Kapolsek meminta kepada para pengemudi truk untuk kembali balik arah dan jangan dulu lewat di Jalan Pertahanan sambil menunggu dibuat kesepakatan antara masyarakat dengan pengusaha galian tanah merah dan para supir truk.

Kapolsek Patumbak Kompol Andiko Wicaksono SiK yang dikonfirmasi  di lokasi penghadangan truk mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya bentrok.

Salah seorang ibu yang ikut dalam aksi penghadangan terhadap truk Galian C tanah merah kepada Sora Sirulo mengatakan, mereka melakukan aksi ini karena setiap hari ‘makan abu’ yang dihasilkan oleh truk pengangkut tanah.

“Selain itu, akibat banyaknya truk roda sepuluh pengangkut tanah merah hilir mudik membuat jalan Pertahanan Patumbak sering macet dan jalan juga cepat rusak,” ujar seorang ibu yang ditaksir berusia (35) tahun ini.

Lanjutnya, akibat aktifitas pengangkutan truk tanah merah, banyak warga setempat menjadi sakit akibat debu dari tanah merah berterbangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.