Kolom M.U. Ginting (Swedia): Pengetahuan Berubah (1)

Budaya Gayo/ Karo Yang Tua

M.U. GintingPengetahuan tentang kebudayaan selalu berkembang, berubah dan terus menerus mencari bentuk dan perumusan yang akan lebih mendekati kebenaran. Apa yang kita ketahui di masa lalu banyak yang sudah berubah.

Begitu juga dengan yang kita ketahui sekarang ini akan berubah besok atau 100 tahun lagi. Bisa juga kita bandingkan dengan science yang akan selalu diikutkan dalam perdebatan semua disiplin lain, semua oposisi yang melihat dari segi kebalikannya, dan sampai tak ada yang bisa membuktikan kebalikannya barulah science itu benar walaupun juga sementara.

Pengetahuan soal kultur budaya Karo, termasuk juga dialektikanya yang sudah tinggi dan bahkan lebih tua dari dialektika Heraklitos dan dialektika Tao ‘lenga lit suratna‘ selain di milis Karo dan Sora Sirulo. Orang Karo harus memulai tulisan dan menuliskan di mana saja, sehingga ada suratnya. Di sini kita pakai milis Karo dan Sora Sirulo.

Perumusan atau pengetahuan soal kultur/budaya Karo dan dialektika Karo, seperti juga semua pengetahuan lainnya, bisa dilihat juga dari cara lama melihat satu soal, yaitu induksi/ empiris dan deduksi/ logika. Atau, kalau saya menyederhanakannya dari dua segi, yaitu secara praktek dan secara teori, dua segi bertentangan dalam satu kontradiksi, di sini berlaku both/and, tak mungkin hanya dari satu segi saja.

muginting 55Dengan ditemukannya budaya Karo/ Gayo yang sudah 7.400 tahun di Dataran Tinggi Gayo dekat Kebayaken, telah menjadi satu bukti kuat bahwa Karo/ Gayo adalah manusia tertua di dunia yang pernah ditemukan. Dalam penemuan itu ditemukan juga barang anayaman, artinya hasil ciptaan manusia yang sudah berumur 7.400 tahun itu.

Barang anyaman tertua di dunia yang pernah ditemukan sebelumnya ialah di era Farao Mesir sekitar 2500 BC, jadi baru berumur 4.000-4.500 tahun. Pharao Mesir sangat senang dengan barang anyaman itu, sampai dibuatkan satu untuk baby perempuannya (keranjang baby). Jadi, barang anyaman ketika itu adalah hasil daya cipta yang sangat tinggi. Orang Karo/Gayo bahkan dikubur bersama anyamannya.

Bikin anyaman dan bikin piramid tak sama kerja otaknya, tak sama seninya. Piramide hanya perlu kerja badan yang keras, bikin onggokan batu semakin tinggi, sedangkan anyaman punya seni tersendiri. Jadi seni/budaya Karo dan Gayo, budaya anyaman Karo/Gayo, sudah 3.000 tahun duluan diciptakan dan dipikirkan oleh orang Karo/Gayo, baru kemudian muncul anyaman Mesir dan piramidnya. Budaya anyaman Karo/Gayo adalah juga yang tertua di dunia yang pernah ditemukan (Bersambung ke Bagian 2).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.