Menuju Pemilu 2014: 4 Karo Berpeluang ke Senayan

Oleh Supriadi Purba

 

baltasar 3Opini ini bukan rasis. Tetapi sebuah penyampaian ide atau gagasan yang berdasarkan sebuah pandangan positif dari seorang pemilih yang kebetulan akan memberikan suaranya di Dapil  Sumut III.

 

Sebenarnya ini kali ke dua saya menyampaikan sebuah gagasan terkait pandangan saya mengenai siapa yang berpeluang besar masuk ke Senayan. Sebelumnya, saya melihat ada 4 sosok Putra-Putri Karo yang bakal masuk ke Senayan dengan ketokohan mereka masiing-masing. 2 dari Dapil Sumut I dan 2 lagi dari Dapil Sumut III.

Dapil Sumut I bakal dimeriahkan dengan kehadiran Baltasar Tarigan yang merupakan kader PDI Perjuangan dan calon anggota legelslatif nomor urut  4. Sementara Tifatul Sembiring, dengan pengalaman dan posisinya di PKS, besar peluang masuk kembali terpilih seperti tahun 2009.

Sumut III, dipastikan akan banyak pesaing sesama masyarakat Karo yang mencalonkan diri. Dari begitu banyak ada 2 nama yang sudah cukup dikenal masyarakat,  yakni Sudiman Tarigan (Caleg DPR RI No.2 PDI Perjuangan), Cory Sebayang (Caleg DPR RI No.4 Partai Gerindra). Kedua sosok ini diprediksi akan dijagokan mengingat PDI Perjuangan masih menjadi pilihan utama masyarakat Karo sementara ketokohan Cory Sebayang dipastikan sudah dikenal masyarakat, khususnya di lingkungan Partai Gerindra dan perempuan Karo.

Namun, pada perjalanannya, ternyata ada 2 sosok Putra-Putri Karo Langkat yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Putri Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Delia Pratiwi Sitepu dan Rudi Hartono Bangun (Putra Ketua DPRD Sumatera Utara). Kedua tokoh  tersebut diprediksi akan menjadi kuda hitam di partai Pengusungnya masing-masing.

Rudi Hartono yang berasal dari Partai Demokrat saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Langkat sementara Bapaknya Saleh Bangun menjabat Ketua DPRD Sumatera Utara. Maka, bisa dipastikan, pengalaman politik kedua tokoh apalagi figur kedua oranguanya cukup besar di Kabupaten Langkat dan Kotamadya Binjai. Khsusnya Ngogesa Sitepu yang kembali menjabat sebagai Bupati Langkat untuk keduakalinya dengan mengulang suara mayoritas masyarakat Langkat dalam Pilkada 2013 dengan menang satu putaran.

Keempat tokoh Karo dari berbeda Partai Politik diprediksi akan menjadi pesaing para incumbent seperti Anton Sihombing, Ali Wongso Sinaga, Tritamtomo, Nasril Bahar, Edi Sitanggang, Marthin Hutabarat, Jhony Buyung Saragih, dll. Selain incumbent juga ada pendatang baru seperti Hinca Panjaitan, Sortaman Saragih, Junimart Girsang, Elman Saragih dan politisi yang punya pengalaman dan modal yang kuat.

 

Baltasar Tarigan sosok ideal dari Dapil Sumut 1

Daerah Pemilihan Sumatera Utara I yang meliputi Kota Madya Medan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Madya Tebingtinggi menjadi ladang pertarungan beberapa tokoh yang sudah punya pengalaman di tingkat nasional. Leo Nababan, Ruhut Sitompul, Nurdin Tampubolon Abdul Wahab Dalimunthe, Ramadhan Pohan, Sutan Batoegana, Meutya Hafid, Prananda Surya Paloh (Putra Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh), dll.

Baltasar Tarigan memang tidak sepopuler tokoh-tokoh dan calon di atas, namun posisinya sebagai satu-satunya calon dari PDI Perjuangan dari latar belakang Suku Karo menguatkan posisinya. Para pemilih Karo yang tersebar di Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan kemungkinan akan memilih Baltasar Tarigan. Indikasi pertama mengingat PDI Perjuangan hari ini dikategorikan partai yang akan menjadi pemenang dalam Pemilihan Legislatif. Ke dua, dia adalah sosok pemilih Karo selama ini dikenal sebagai Sukarnois dan Baltasar Tarigan juga kemungkinan akan didukung oleh pemilih dari latar belakang Karo.

Walaupun ada juga nama-nama seperti Tifatul Sembiring, Subur Sembiring, Ngasup Karo-karo Sitepu, tetapi posisi masyarakat Karo yang selama ini cukup dikenal sebagai pengagum Bung Karno  maka posisi itu mungkin akan direbut dan diraih oleh Baltasar Tarigan.

2 thoughts on “Menuju Pemilu 2014: 4 Karo Berpeluang ke Senayan

  1. 4 putra Karo bakal masuk DPR Pusat dari Sumut, semoga terlaksana. Dari dapil kota Bogor & Kab. Cianjur caleg PDIP No.urut 1 Arif Budimanta mergana Sebayang bakal melenggang juga ke Senayan. Masih ada 1 lagi caleg putra Karo dari dapil kota Bogor& Kab. Cianjur yaitu Setya Dharma S Pelawi dari partai PKB No. urut 5. Di Prov. Jawa Barat juga diramaikan dengan adanya putra Karo sebagai calon anggota DPD yaitu Julianda Barus No.15. di dapil Jakarta Pusat, Selatan& Luar negeri ada Harun Sinuraya partai PKB No.urut 3, di Dapil Jakarta Utara, Barat ada Mahendra Tarigan partai Nasdem No.urut 4.

  2. Mengapa memilih Karo?
    Bagi orang Karo tak perlu lagi jadi pertanyaan, karena cultural values and norms sebagai kebutuhan sosial yang utama bagi manusia Karo hanya bisa dipenuhi oleh orang Karo, orang dari kultur lain tak mungkin.
    Paradigma lama ‘sukuisme’, ‘primordialisme’, daerahisme’ dsb sudah berubah jadi pradigma positif pada era abad 21.

    Primordialisme adalah keaslian yang alamiah dari tiap kultur artinya adalah cultural values and norms, adalah kebutuhan pokok tiap kultur. Harus dipertahankan dan dikembangan oleh tiap daerah dan kultur demi kebahagiaan dan kemajuan tiap daerah/kultur. Kemajuan dan perkembangan tiap daerah/kultur adalah kemajuan dan perkembangan sejati seluruh nation Indonesia, adalah kemajuan bhinneka tunggal ika. Ini bertentangan dengan politik ‘multikulti’ (Angela Merkel) atau ‘multikulturalisme’ atau ‘internationalisme’ abad 20.

    Dalam era globalisasi lebih ditekankan lagi oleh Erik Lane dalam bukunya “Globalization and Politics: Promises and Dangers” menulis:

    “the focus is almost exclusively at ethnics and not nations . . . Thus, people are so intimately connected with a culture that they are, so to speak, constituted by the culture in question or embedded in such a particular culture.”

    Atau seperti juga dikatakan oleh professor sejarah J.Z.Muller:

    “Whether politically correct or not, ethnonationalism will continue to shape the world in the twenty-first century.” (Jerry Z. Muller is Professor of History at the Catholic University of America).

    Ini artinya bagi orang Karo atau kultur Karo yang mengutamakan afiliasi kekaroannya sebagai dasar titik tolaknya memperjuangkan keadilan (daerah atau nasional) sudah sesuai dengan perkembangan situasi dunia sekarang.

    Orang Karo dari sejarah juga sudah banyak buktinya bagaimana mereka berjuang tanpa pamrih dalam melawan penjajahan, sampai juga dipuji oleh Wk Presiden Mohammad Hatta 1948, karena pengorbanannya dalam perjuangan kemerdekaan. Perang Sunggal Datuk Surbakti adalah perang perlawanan terpanjang dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Karena itu bagi semua, memilih orang Karo adalah memilh perjuangan untuk keadilan.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.