Rita Matumona Untuk Sinabung

sri lazuari 8SRI LAZUARI. JAKARTA. Pergelaran Seni “SolidArts” yang diselenggarakan oleh Komunitas TANAH KARO MENANGIS – Rajutan Kasih untuk Pengungsi Sinabung [Sabtu Malam 29/3] besok menghadirkan sosok perempuan tangguh di dunianya, teater: RITA MATUMONA.

Bergabung pada tahun 1980, ia kini menjadi aktris senior di Teater Koma, pimpinan Nano Riantiarno. Ia pernah menciptakan rekor MURI sebagai aktris yang tak tergantikan selama 82 kali lakon “Sampek Engtay”. Jauh sebelumnya, masih berusia 13 tahun, ia sudah terpilih sebagai Aktris Terbaik pada Festival Teater Muslim se-Jakarta (1978).

“Senang sekali bisa berpartisipasi untuk acara SolidArts Sabtu malam nanti.  Ini mengingatkan saya ketika menjadi relawan di lereng Merapi. Membantu penduduk yang ada di desa-desa terpencil di lereng gunung itu,” kata Rita ketika ditanyakan kesannya menganai penampilannya esok di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tidak hanya sebagai relawan, Rita pernah melakukan pentas keliling selama 6 bulan di berbagai kota di Jawa Barat, bekerjasama dengan Departemen Sosial, sebagai bentuk advokasi untuk anak-anak perempuan korban trafficking (2005).

sri lazuari 10Selain bermain teater, ia juga menulis naskah drama, penulis artikel teater, dan menjadi juri di berbagai festival teater. Naskah “Lipstick Children” yang ia tulis dan sutradarai mendapat pujian di ajang Intenational Women Theatre Meeting di Singapura (2006).

Pada Sabtu malam lusa, Rita yang lahir di Medan, bermarga Parinduri, putri jurnalis dan sastrawan Matumona itu, akan mementaskan monolog bertajuk “Kecoa” yang sudah ia mainkan di beberapa kota, termasuk Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.