Paedofilia, Menyakiti Masa Depan Anak

Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ

(Psikiater RS. Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor)

 

 

Lahargo 4.Identify a Pedophile Step 12.jpgAnak seharusnya adalah seperti kertas putih yang siap diwarnai dengan warna-warna indah dan dijaga agar bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik. Tetapi, kenyataan yang terjadi sekarang, sangatlah memilukan. Begitu banyak kekerasan yang harus dialami oleh anak dalam kehidupan mereka.

 

Paedofilia adalah merupakan suatu gangguan jiwa yang masuk ke dalam gangguan preferensi seksual menurut PPDGJ III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa) di Indonesia. Orang dengan gangguan paedofilia memiliki obyek seksual yaitu anak anak. Orang dengan gangguan paedofilia menyalurkan hasrat seksualnya terhadap anak laki-laki atau perempuan dengan berbagai cara. Bisa dengan memegang tubuh si anak sampai kepada melakukan persetubuhan dengan anak tersebut.

Anak yang menjadi korban paedofilia akan mengalami trauma baik fisik maupun jiwa. Trauma fisik bisa berupa penyakit menular seksual yang ditularkan dan yang lebih parah adalah munculnya trauma kejiwaan yang bisa merusak masa depan si anak.

Masalah kejiwaan yang dapat muncul antara lain adalah gangguan stres pasca trauma, depresi, cemas, dan psikotik. Anak yang menjadi korban paedofilia juga sangat rentan untuk menjadi pengguna narkoba saat dia berusaha menghilangkan rasa traumanya itu. Bahkan, anak ini yang sebelumnya menjadi korban sangat mungkin untuk kemudian menjadi pelaku paedofilia saat dia dewasa nanti. Oleh karena itu anak yang mendapatkan perlakuan paeofilia ini perlu mendapatkan pendampingan psikologis yang terus menerus.

Orangtua sering sekali tidak menyadari atau terlambat mengetahui bahwa anaknya menjadi korban kekerasan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda dan gejala kemungkinan anak menjadi korban kekerasan, antara lain adalah :

  • Mimpi buruk tanpa bisa dijelaskan penyebabnya
  • Perhatian yang mudah teralihkan atau banyak melamun
  • Terdapat perubahan pada pola makan, seperti tidak mau makan, nafsu makan yang berkurang, kesulitan menelan
  • Adanya perubahan mood yang tiba tiba dari baik ceria menjadi mudah marah dan tersinggung, merasa tidak aman da takut
  • Meninggalkan “kata kunci” seperti membicarakan tentang bagian tubuh terutama alat kelamin dan masalah seksual
  • Menulis, menggambar, atau bermain hal hal yang berhubungan dengan masalah seksual
  • Berpikir atau merasa dirinya kotor dan jahat
  • Muncul perasaan takut terhadap orang tertentu atau tempat tertentu yang sebelumnya tidak pernah demkian
  • Tiba – tiba memiliki benda atau uang atau pemberian tanpa alasan yang jelas
  • Menunjukkan perilaku seksual orang dewasa
  • Pada anak yang lebih besar tiba tiba perilakunya seperti anak kecil lagi yaitu mengompol, menggigit gigit jari, dll
  • Menolak membuka baju dan pakaian lainnya pada saat mandi atau saat ke toiet

Fenomena paedofilia ini juga merambah di dunia internet/cyber dengan beredarnya gambar-gambar porno anak. Orangtua perlu melakukan pengawasan yang ketat dan edukasi yang terus menerus agar anak tidak dengan mudahnya memamerkan/ memfoto bagian tubuhnya yang rahasia tersebut karena bujukan-bujukan dari orang lain.

Paedofilia sering sekali terjadi di tempat-tempat yang seharusnya aman dan ramah bagi anak, seperti di rumah, sekolah atau tempat bermain. Hal ini mendorong untuk lebih ditingkatkannya seleksi penerimaan pegawai/karyawan di tempat-tempat tersebut. Tes psikologi seperti MMPI akan sangat membantu melihat profil kepribadian seseorang dan kecenderungannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar.

Salam sehat jiwa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.