24 Desa Kaki Sinabung Akan Dapatkan Bantuan

alexander firdaustalexander firdaust 42ALEXANDER FIRDAUST. MEDAN. Sebanyak 24 desa yang terletak di kawasan kaki Gunung Sinabung dipastikan akan mendapatkan bantuan pertanian dari pemerintah. 24 desa itu adalah desa yang terdapat dalam jangkauan radius 5 km dari kawah Sinabung, khususnya yang warganya telah diizinkan pulang atau di atas zona berbahaya radius 3 km.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian (Distan) Sumatera Utara (Sumut), Lusiantini [Senin 5/5]. Menurutnya, sebelumnya diperkirakan hanya 16 desa yang mendapatkan bantuan. Namun, seiring dengan semakin menurunnya status Gunung Sinabung dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III), sehingga desa yang memperoleh bantuan bertambah sebanyak 8 desa lagi.

“Jumlah desa itu hanya sementara. Ke depan, seiring dengan semakin menurunnya aktifitas Gunung Sinabung hingga kembali normal nantinya, desa-desa yang akan memperoleh bantuan pertanian kemungkinan akan bertambah, bersama dengan kepulangan pengungsi ke kediamannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lusiantini menjelaskan, desa yang sudah dipastikan akan memperoleh bantuan rencananya akan mendapatkan sejumlah bantuan pertanian dari Provinsi melalui Dinas Pertanian Sumut berupa benih, pupuk, dan traktor.

“Tetapi, dari keseluruhan bantuan yang akan diberikan itu, bantuan berupa benih hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan lah yang terbanyak diantara bantuan pertanian yang lain,” ujarnya.

Lusiantini juga mengatakan dari Rp 75 miliar dana bantuan pertanian yang diusulkan oleh Dinas Pertanian Sumut, sebanyak Rp 56 miliar merupakan anggaran dana untuk bantuan perbenihan.

“Dananya akan diperoleh dari kas APBN dan APBD. Tetapi kita belum tahu berapa pastinya yang akan direalisasikan. Soalnya, angka itu masih berupa usulan dari Distan saja, belum ada persetujuan,” terangnya.

Namun, Lusiantini mengungkapkan tidak semua areal pertanian dari 24 desa yang akan memperoleh bantuan. Hanya tanamannya yang mengalami puso saja. Sedangkan tanaman yang berstatus terkena, dipastikan tidak bakal mendapatkan bantuan.

“Memang yang bisa mendapatkan bantuan itu hanya yang tanamannya mengalami puso saja. Soalnya, biaya untuk bantuan tersebut sangat besar apabila harus dibantu keseluruhannya. Kas negara kan terbatas. Jadi, sebagai tambahan kita mengharapkan bantuan CSR,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.