Kolom M.U. Ginting: Century Beban Sejarah

M.U. Ginting muginting 99“Kasus Century ini nanti dia menjadi beban sejarah bagi generasi selanjutnya,” kata A.S. (Abrahan Samad) yang oleh Ruhut mau dijadikan Cawapres Pramono Edhie dari PD.

Syukurlah Pak A.S. mau berinisiatif menindaklanjuti siapa aktornya bail out ini. Bail Out bukan hanya akan menjadi ’beban sejarah’ tetapi bisa terulang terus-menerus selama ’aktor intelektualnya’ masih gelap. Karena itu, baguslah kalau Pak A.S. nanti bisa menemukan sehingga bisa dicegah supaya tak terulang lagi.

Adapun ’bail out’ bank sudah menjadi pembicaraan internasional, terutama di negeri maju Eropah, yang hakekatnya diungkapkan sederhana tetapi benar dan gampang dimengerti dengan kalimat: ”Kerugian bank disosialisasikan, keuntungannya diprivatisasi”.

Itulah yang sudah terjadi di semua negeri yang tertimpa krisis bank. Terakhir di Cyprus, setelah Yunani. Di sini, dibayar dengan utang/ pinjaman negara dari UE dan dengan pengurangan bantuan sosial kepada rakyat, pensiun, pengurangan gaji, dsb.

Di Indonesia, Century atau skandal BI. Kita melihat sendiri bagaimana kerugian bank disosialisasikan di negeri ini. UTANG DITAMBAH. SDA tambah dikeruk terus. Siapa yang bail out rakyat yang melarat yang tak bisa makan kenyang atau tak bisa menyekolahkan anak?

Mungkin inilah ’beban sejarah’ yang dimaksudkan oleh A.S. Bagi Indonesia jelas sekali bahwa bail out bank adalah taktik mencekik rakyat dengan menambah utang dan menguras SDA lebih parah. Bagi Budiono Dkk tentu soal ini bukan hal baru, dia hafal betul karena sudah mahir. Tugas Pak Samad cukup berat, tetapi dengan dukungan mayoritas rakyat yang semakin melarat mudah-mudahan bisa berhasil.

Berikanlah rakyat PENCERAHAN DAN HARAPAN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.