Peran Bidan dalam Menanggulangi Masalah Remaja

Oleh: Jujuren Sitepu (Medan)

 

jujuren jujuren 39Remaja, baik perempuan maupun laki-laki, adalah individu yang berada pada usia antara 10 tahun hingga 19 tahun. Masa remaja adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya.

Dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa pubertas. Saat itu, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya. Muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah, baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Akibatnya, muncul kenakalan remaja.

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat.

Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun masa remaja para pelakunya. Seringkali didapati ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Namun, pada kenyataanya, orang cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.

Penyebab Kenakalan Remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal

a. Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.

Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Ke dua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi ke dua

b. Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun, bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal

a. Keluarga dan Perceraian orangtua

Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja

b. Teman sebaya yang kurang baik

c. Komunitas/lingkungan

Tempat tinggal yang kurang baik merupakan faktor yang kondusif bagi remaja untuk berperilaku yang meyimpang

d. Pendidikan

e. Penggunaan waktu luang

Sebaiknya waktu luang diberikan kepada remaja agar digunakan untuk melakukan kegiatan yang positip sehingga tidak menimbulkan masalah.

Adapun jenis-Jenis Kenakalan Remaja adalah Penyalahgunaan narkoba, Seks bebas, Minum-minuman keras, Tawuran, Pemerasan, Perjudian, Penipuan, Pencurian, dll.

Bidan adalah petugas kesehatan yang mempunyai tanggungjawab untuk melakukan asuhan kebidanan bagi perempuan sepanjang daur kehidupan perempuan itu sendiri dan salah satunya pada perempuan adalah remaja.

Peran bidan dalam melakukan asuhan kebidanan pada remaja adalah sebagai pendidik dimana bidan mempromosikan ‘wellness’ kepada remaja putri sehingga terlepas dari kenakalan remaja serta dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit dan sebagai suppoter mengidentifikasi faktor resiko yang mungkin terjadi akibat kenakalan remaja; seperti hamil pada usia muda, screening untuk deteksi awal penyakit akibat kenakalan remaja.

Bidan juga sebagai konselor bagi orangtua sehingga orangtua memberi kasih sayang kepada remaja putrinya. Kasih sayang dan perhatian dari orangtua sangat perlu dalam hal apapun. Dengan adanya rasa kasih sayang dari orangtua maka anak merasa diperhatikan dan dibimbing. Dengan kasih sayang itu pula akan mudah mengontrol remaja jika ia mulai melakukan kenakalan, dan juga sebagai pemberi asuhan kebidanan serta sebagai peneliti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.