Paranormal Karo: Tubuh Darmansah Disembunyikan Buaya Putih

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. TIGA JUHAR. Terkait dengan lamanya ditemukan tubuh Darmansah Sitepu yang hanyut di Sungai Buaya [Selasa 10/6]. Seorang paranormal (dalam bahasa Karo disebut guru, red.) U. Sembiring Kembaren (82) yang ditemui [Minggu 15/6] oleh Sora Sirulo, jasad Darmansah Sitepu sulit ditemukan karena disembunyikan penghuni Sungai Buaya yang berwujud Buaya Putih.

“Korban sudah bersama jin penguni sungai itu berwujud Buaya Putih berjenis kelamin wanita beberapa hari,” beber kakek yang rambutnya sudah dipenuhi uban ini.

Lebih jauh dikatakannya, dulunya, sungai buaya terkenal angker dan seram karena ditunggui banyak Buaya. Namun diantara buaya-buaya itu, ada satu buaya besar yang berwarna putih. Buaya tersebut adalah penguasa tunggal Sungai Buaya.

“Sebenarnya, Buaya itu tidak ingin menggangu manusia. Oleh karena itu, bila manusia ingin mengambil ikan di sungai itu, harus meminta izin dulu kepada penguasa sungai. Si penguasa sungai itu juga tidak senang kalau manusia yang datang ke sana mengucapkan kata-kata kotor atau mengejek  pada saat menjala atau memancing di sana,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Darmansah Sitepu beserta  empat temannya Ardi Tarigan (35),Unyil Perangin-angin (20), Toki Ginting (17)  (ketiganya warga Desa Rumah Sumbul) dan Dede Perangin-angin (19) (warga Tiga Juhar) menjaring ikan di sungai Buaya [Selasa 10/6: Pagi].

Setelah seharian menjala ikan, kelimanya pun beranjak pulang. Karena jalan yang harus dilalui untuk pulang cukup terjal, korban Dermansah Sitepu bersama Ardi Tarigan memilih mengambil jalan alternatif dengan mengikuti alur sungai.

Begitu Unyil, Dede dan Toki sampai di daratan, mereka pun menunggu Darmansah dan Ardi di ujung jembatan Lau Luhung. Mirisnya, sampai Pkl. 22,00 wib tengah malam ditunggui, Darmansah Sitepu dan Ardi Tarigan tidak muncul kedaratan.

Karena hari sudah larut malam ketiganya pun menaruh curiga. Mereka pulang ke rumah dan membritahukannya kepada warga lain. Mendapat penjelasan dari ke tiga penjala ikan ini, malam itu juga warga langsung turun ke Sungai Buaya untuk melakukan pencarian.

Ardi Tarigan akhirnya ditemukan esoknya [Rabu 11/6: Pagi], tak jauh dari bawah jembatan menuju Desa Sipinggan setinggi 130 meter.

Sementara, menurut keterangan Ardi, ia berpisah dengan Darmansah Sitepu karena korban terpeleset di bebatuan dan kemudian terbawa arus sungai. Mendapat penjelasan Ardi, Penyisiran pun terus dilanjutkan untuk mencari Darmansah Sitepu. Hari ke 5 dilakukan pencarian, tubuh Darmansah Sitepu akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.