Anggap Saja Prabowo Presiden

 

Oleh: Peter Julio Tarigan (Jakarta)

 

peter julio tariganKalo ngga salah foto ini gue ambil seminggu setelah peristiwa Trisakti 1998 di Seskoad Bandung, tepatnya tanggal gue lupa. Gue pun termasuk wartawan foto yang beruntung saat itu. Karna masa itu, Pak Prabowo sulit sekali ditemui. Dan gue pun sebenarnya dilarang meliput ne acara, tapi ntah knapa kok gue bisa juga masuk. Tapi sehabis dapetin foto ini gue langsung digiring keluar. Ngga boleh masuk lagi sampe acara selesai.  Foto ini karya gue kok. Asli gue yang motret. Kalo Tim Kampanye Prabowo mau pakai silahkan saja. Ngga usah dibayar. Silahkan dipakai sepuasnya.

Lalu apa hubungannya foto ini dengan Pemilu?

 

peter julio tarigan 2

Mari kita hubungkan. Yang jelas Prabowo nyapres sekarang. Masa 1998, dia adalah orang paling getol melawan pergerakan mahasiswa. Bukti, adanya Tim Mawar yang sudah diakui dan Prabowo menggerakkannya. Yah, Prabowo sekarang sudah menjalani masa hukumannya dan mempunyai hak politik untuk nyapres. Silahkan saja. Anggap aja Prabowo lolos jadi presiden.

Latar belakang dia yang ditutup karir tidak baik di TNI. Lalu jadi presiden, ini akan menjadi duri dalam daging. Percayalah, jalannya pemerintah dipegang dia tidak berjalan baik. Pemerintahan Prabowo pasti terseok-seok.

Isu HAM jadi bom waktu. Bola panas yang bisa digulirkan kapan saja. Ntah dari kubu sapa saja. Jangan-jangan dari kubunya sendiri pun bisa. Gue percaya ini sangat bisa terjadi. Ingat peristiwa Gus Dur disuruh pulang dari Istana. Pasti tau dong sapa yang paling getol nyuruh Gus Dur pergi dari istana.

Beliau sekarang ada di kubu Prabowo. Beliau sekarang jadi penasihatnya Prabowo. Ngga menutup kemungkinan, hal ini terjadi. Prabowo bisa di-gusdur-kan dalam masa setahun, dua tahun, tiga tahun, tinggal kapan aja. Remote control itu di otak atik. Selesailah pemerintahannya. Lalu parlemen bersidang terus. Isu Pemilu lagi. Demo yang pro dan kontra terus ada di jalanan. Bisa-bisa setiap hari demonstrasi di jalanan protokol ibukota. Ingat, Mei 1998 sampe masa akhir pemerintahannya Habibie, hampir ngga putus demonstrasi tiap hari di jalanan. Semua stasiun tipi kemas berita dalam segala hal. Mulai dari kritisi sampe dukung mendukung. Alhasil, ekonomi pasti ngga berjalan dengan baik. Investor takut masuk ke Indonesia. Uang kabur ke luar Indonesia. Rakyat tambah sengsara. Pengangguran dimana-mana.

Saya ngga menakut-nakuti. Tapi ini bisa menjadi agenda beberapa orang untuk membuat Indonesia ngga hebat hebat.  Kita ngga tau siapa. Tapi yang pasti, orang itu orang orang jahat.

Bayangkan kamu berjalan pake sepatu yang di dalamnya berpasir. Tinggal nunggu waktu lecet. Dan lepas itu sepatu.

Nah, kalo ada orang baik mau bikin perubahan kenapa ngga kita dukung.


[one_third]Keluarga gue adalah orang PNI[/one_third]

Sedikit tentang gue. Garis keluarga gue adalah orang PNI. Dulu Nenek gue mantan wakil ketua PDI di kota kabupaten gue. Nenek gue bosan keluar masuk penjara. Dari umur 12 tahun gue sering dibawa rapat rapat PDI ama dia. Karna gue emang cucu pertama nenek gue jadi sering nempellah. Pemandangan yang sangat  biasa buat gue orang berdebat gebrak meja lalu pulangnya berpelukan. Bahkan kampanye pun gue ikut membantu mengangkat-angkat barang. Tanpa dibayar yar. Ikut bantu bantu lah. Lebih sedih lagi, nyokap gue yang masa itu jadi saksi PDI di TPS kami berada. Jadi bahan olokan tetangga. Gue  masi ingat nyokap gue ama bokap berdoa sebelum berangkat TPS. Mereka berdoa berpelukan sambil menangis. Ngga bakal gue lupa peristiwa ini.

Alhasil, suara di TPS kami PDI hanya 2 suara saja. Pasti nyokap ama bokap gue. Selainnya Golkar dan PPP. Ngga jarang dipermainan teman-teman kecilku, kalimat PDI sering terpleset PKI.

Ironisnya, nenek gue yang wakil ketua saat itu dikerjain ama rekan separtai sendiri. Sengaja dikasi nomor urut gagal. Wakil Ketua lho. Nah, ini sedikit sejarah ke-Banteng-an gue. Kalo diceritain masih banyak dan panjang hehehe.

Lalu, bukan berarti asal capres PDI-P gue dukung. Bukan berarti asal kebijakan PDI-P gue setuju. NGGA SAMA SEKALI. Kalo tidak berpihak kepada rakyat. GUE HARUS LAWAN. SIAPAPUN ITU. Termasuk PDI-P !!!!

Karna pekerjaan gue sebagai fotografer, seringlah bertugas ke luar Jakarta. Lagi itu ada kerjaan di Solo, gue menginap hampir seminggu di Hotel Novotel Solo. Karna bosan sarapan di hotel terus, beberapa hari gue mencoba cari sarapan di kaki lima. Lalu gue bertemu lah  di emperan kaki lima dengan penjual makanan Nasi Liwet, Ibu Sum namanya. Ngga jauh dari Hotel Novotel Solo. Beberapa hari gue sarapan nasi liwet dia. Karna beberapa kali bertemu terjalinlah pembicaraan gue dengan Ibu Sum. Lalu jatuhlah ke topik walikota Solo yang lagi happening, Jokowi. Gue bilang, saya dengar walikota ini sangat merakyat ya buu … Tau apa jawab Ibu Sum? “Itu nasi yang kamu makan berasnya dari Pak Jokowi to mas.” Dalam hati gue, kok bisa ?

Kata Ibu Sum lagi, liat aja ntar palingan bentar lagi dia singgahin sini lagi berasnya. Ngga lama berselang dari pembicaraan itu, lewatlah sedan hitam Toyota, gue lupa plat dan type sedannya, turunlah seorang bapak yang kurus, mengangkat sekarung beras bersama sopirnya ngasi ke Ibu  Sum. Lalu langsung pergi sambil mengangguk lempar senyum ke gue. Gue ngga kenal siapa ne orang. Gue pun senyum saja. Ibu Sum tepok gue, itu to mas Pak Jokowi.

Air mata gue keluar seketika.

Kita Pemilu lagi ne cui. Lu ngga peduli. Atau Golput. Atau nyoblos. Presiden lu harus baru.

Gue ngga mau Indonesia gampang di otak atik orang-orang jahat.

Indonesia masih mempunyai harapan.

Indonesia masi mempunyai pemimpin yang pro rakyat.

Hari ini dia nyapres, buat memimpin Indonesia yang pro rakyat.

Gue ngga mendewa-dewakan dia. Buat gue dia adalah sosok putra Indonesia yang benar Indonesia. Dia ngga jago pidato. Wajahnya kampungan. Tapi pikiran dan kerjanya Indonesia. Dan Indonesia.

Kalo ada pemimpin tulus, jujur dan baik yang mau membereskan Indonesia. Kenapa ngga didukung. Sesederhana itu aja. Mari kita anggap, Prabowo presiden. Anggap saja. 9 Juli coblos Jokowi …

facebook : https://www.facebook.com/peterjuliotarigan

twitter dan instagram @peter_julio

7 thoughts on “Anggap Saja Prabowo Presiden

  1. tulisannya bagus,, mudah dimengerti dan bisa dijadikan referensi buat memilih siapa yang akan menjadi pemimpin negara indonesia menjadi dan menuju ke Indonesia yang lebih baik. (2)

Leave a Reply to Ahmad Bustomi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.