Gadaikan Kereta Nenek, Feri Dibonyok Massa

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun Barunenek 1IMANUEL SITEPU. DELITUA. Kesabaran seorang nenek bernama Aisyah (67)  melihat kelakuan cucunya Feri (29) habislah sudah. Kenapa tidak, sudah diberi pinjam kereta, Feri yang tinggal di Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Kedai Durian (Kecamatan Medan Johor) ini malah nekat menjualkan Honda Beat milik neneknya. Alhasil, begitu ketemu setelah selama 1 bulan dicari, Feri pun diteriaki rampok. Pemuda yang memiliki tato di lengan kirinya ini digebuki massa [Selasa 24/6: sekira 20.00 wib].

Informasi diperoleh Sora Sirulo di Mapolsek Delitua [Rabu 25/6] menyebutkan, sekira sebulan lalu [Kamis 29/5], Feri mendatangi rumah neneknya di Jl. Suka Tirta, Kelurahan Suka Maju (Medan Johor). Begitu bertemu, Feri memelas agar neneknya sudi meminjamkan keretanya kepada Feri karena ia hendak mengantarkan pacarnya.  Tanpa curiga, nenek akhirnya memberikan kereta Beat yang masih berplat toko tersebut. Begitu kunci kontak kereta itu diserahkan hingga dua hari kemudian, Feri tak lagi mengembalikan kereta tersebut. 

Karena tak kunjung dikembalikan, si nenek Aisyah pusing tujuh keliling. Nek Aisyah pun mendatangi Polsek Delitua [Sabtu 31/6]. Mirisnya, saat membuat laporan, Nek Aisyah bersama anaknya bukan membuat laporan terkait kasus penipuan dan penggelapan kereta Beat miliknya telah dibawa lari oleh Feri. Dia, malah melaporkan kasus curanmor yang kasusnya masih dalam lidik.

Pun telah melaporkan kasus curanmor agar mendapat asuransi dari pihak leasing, ternyata Nek Aisyah bersama anaknya terus mencari keberadaan Feri.  Singkatnya, Nek Aisyah berhasil menangkap Feri [Selasa 24/6: Sore]. Ia pun kemudian diinterogasi. Kepada sang Nenek, Feri mengaku telah menjual kereta Beat tersebut di kawasan Tuntungan kepada seseorang seharga Rp 3 juta. Mendapat penjelasan si cucu, Feri pun kemudian digiring ke tempat yang ditunjukan Feri dimana ia menjual kereta itu.

Sesampainya di Tuntungan, kereta yang dimaksud sudah tidak ada. Begitu nenek Aisyah lengah, Feri mencoba melarikan diri. Jelas saja  korban menjadi geram. Ia pun langsung berteriak rampok. Teriakan nek Aisyah langsung direspon masyarakat. Feri akhirnya berhasil ditangkap dan digebuki massa.

Anggota Kepolisian yang mengetahui ada pelaku pencurian dipukuli massa, langsung meluncur ke TKP. Selanjutnya, polisi memboyong Feri ke Polsek Delitua guna proses penyelidikan lebih lanjut.

Feri saat dikonfirmasi di Polsek Delitua mengatakan, ia nekat menjual kereta neneknya sebesar Rp 3 juta untuk beli baju, sandal dan untuk biaya makan.

“Uangnya udah aku habiskan untuk beli baju dan sandal serta kebutuhan sehari-hari,” kata Feri.

Kapolsek Delitua Kompol Wahyudi melalui Kanit Reskrimnya Iptu Martualesi Sitepu SH MH ketika dikonfirmasi membenarkan telah mengamankan tersangka.

“Tapi sangat kita sayangkan, sikap korban yang tak mau jujur sehingga Polisi sulit mengungkapnya. Dalam laporan korban, kereta tersebut katanya hilang di teras rumahnya. Begitu kita kronfortir antara tersangka dan korban, ternyata kereta itu dipinjam tersangka Feri, bukan hilang. Tersangka dan korban masih kita periksa,” beber Kanit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.