Kolom M.U. Ginting: Florence Sihombing vs Introvert

florence 4
Para seniman Karo yang berkarakter introvert

M.U. GintingJadi menarik juga persoalan wanita Batak Florence Sihombing ini. Menarik karena bisa jadi pelajaran bagi semua, bagi dua tipe manusia: extrovert dan introvert.

Orang Batak adalah extrovert, stimulasi extern. Cepat melihat dan mendengar soal-soal extern, tetapi tak bisa melihat dan mendengar dari segi intern. Sebaliknya terjadi bagi orang introvert seperti orang Karo dan orang Jawa terutama orang Yogya.

“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal di Jogja,” tulis Florence.

Sekiranya seperti ini diucapkan di Tano Batak (Tarutung atau Balige, misalnya) tentu imbasnya lain, atau tak berimbas sama sekali, karena di sini ’biasa saja’ atau tak ada yang tersinggung seperti di Yogya. ’Lain lubuk lain ikannya’ atau ’lain padang lain belalangnya’, kata pepatah termasyur negeri ini. Ini berlaku bagi semua orang, tetapi tidak selalu diingat oleh semua orang, terutama di era lalu, era dominasi extroversi dunia.

Quite Revolution dunia (Susan Cain) belum bisa diikuti oleh banyak orang terutama sebagian besar dari orang-orang extrovert. Sebaliknya orang-orang introvert sudah banyak yang bangun dan ikut aktif dalam revolusi perubahan pikiran ini.

[one_third]Antara Quite Revolution dan Revolusi Mental[/one_third]

Jokowi menamakan ’revolusi mental’. Orang Karo bikin KBB (Karo Bukan Batak), orang Yogja tak mendiamkan penghinaan atas kota dan budayanya. Semua kebangkitan ini telah dimulai di abad lalu dalam perang etnis besar-besaran di seluruh dunia. Perang ini pada dasarnya juga adalah perang pembebasan introversi dari dominasi extroversi yang sedang berlaku di seluruh dunia abad lalu. Dominasi ini berlaku di bidang politik/ekonomi tetapi juga sangat menyolok di bidang kultur dan kebudayaan.

Di negeri kita ada tambahan extra pepatah di atas yaitu ’dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung’. Inipun juga sering dilupakan. Hal menarik dari sini ialah, kelupaan atas pepatah terakhir ini telah bikin perang etnis yang paling tak berperikemanusiaan dan sangat banyak korbannya terjadi di seluruh dunia di Abad 20 dan masih banyak sisanya di Abad 21.

Di Kalimantan, terjadi terutama antara extrovert Madura atau juga Bugis dengan penduduk asli setempat. Di Yogyakarta sekarang ini diwakili oleh extrovert orang Batak Florence Sihombing kontra penduduk asli Yogya yang introvert.

Adanya gugahan terhadap soal ini menandakan bahwa Revolusi Mental (Quite Revolution) di Yogya sedang menanjak di kalangan kaum introvert Jawa dan Yogyakarta.

Quite Revolution ini di Doulu diwakili oleh kepala desanya Amos Ginting dengan membongkar ’pembodohan Karo’ yang dilakukan oleh orang-orang Batak dan Aqua. Revolusi ini telah dimulai dengan jitu oleh Miss Karo Herlina Surbakti dalam artikel-artikelnya di Sora Sirulo.

“Kami menolak karena terlihat Florence dan kuasa hukumnya tidak tulus, kita bisa lihat gesture tubuhnya, bagaimana dia bicara,” kata Ryan [Sabtu 30/08].

”Selain itu, dalam pembicaraan mereka, Ryan menilai bahasa yang diucapkan oleh kuasa hukum Florence tidak seperti meminta maaf tetapi menyuruh.”

Florence dan kuasa hukumnya belum juga sadar kalau mereka berhadapan dengan orang-orang introvert, dan sedang hidup dalam era yang sudah berlainan dengan era lalu, satu era dengan Quite Revolution atau Revolusi Mental yang sedang melanda dunia.

Berita-berita Terkait:

Aqua dan Warga Doulu (Bagian 1)

Aqua dan Warga Doulu (Bagian 2)

Panandatanganan MoU Aqua Doulu Ditolak

Kolom M.U. Ginting: Aqua dan Lembah Sibayak

Kolom M.U. Ginting: Fenomena Florence Sihombing dan KBB

3 thoughts on “Kolom M.U. Ginting: Florence Sihombing vs Introvert

  1. Mejuah-juah Lae Ramalan

    Optimis sekali Lae ini sama pengetahuannya. Kayaknya Lae ini sudah banyak baca, pastilah termasuk juga KBB (Karo Bukan Batak). Ini dugaan saya.

    Jung membagi manusia dalam dua tipe, introvert dan extrovert. Sampai disini setuju dengan tulisan anda. Jung belum pernah atau belum sempat menuliskan soal etnis atau grup etnis atau grup nation yang dikategorikan kedalam introvert atau extrovert. (Saya belum pernah baca kalau ada). Tetapi seperti halnya dalam lapangan lain, dalam bidang psikologi juga banyak perkembangan, terutama kita bisa melihat sendiri ada abad 21. Suku-suku atau bangsa-bangsa atau nation, sudah banyak yang menulis, dan memasukkan ke satu tipe kemanusiaan tadi, introvert atau extrovert. Penulis-penulis ini melihat sendiri grup-grup manusia ini dan penulis sendiri tentu termasuk ke salah satu tipe dan nation/suku tertentu. Disini bukan menyatakan 100% introvert atau 100% extrovert, ini tak pernah terjadi, tetapi yang berdominasi disaat tertentu adalah yang mayoritas.

    Kalau orang Karo introvert dan orang Batak adalah extrovert sudah banyak dibahas dalam pencerahan KBB (Karo Bukan Batak). Kalau orang Jawa introvert, sangat terlihat dalam perdebatan terakhir antara grup Jokowi dan grup Prabowo dalam pilpres. Jawaban introversi ’aku rapopo’ Jokowi banyak dibahas antara lain ditulis: ”Watak seperti ini persis seperti yang didefinisikan almarhum budayawan Kuntowijoyo. Manusia Jawa itu hakekatnya introvert. Dia tidak melawan secara fisik jika dinista. Dia merenungkan itu sebagai cobaan.”

    http://news.detik.com/read/2014/03/30/183438/2541022/103/rapopo-dan-perlawanan-diam

    Kalau kita teruskan lebih lanjut tentang extroversi Batak dan introversi Jawa daam tulisan:
    ”Kala itu, Sultan berani blak-blakan menyempal dari kultur Jawa yang introvert dan lazimnya menyukai bahasa simbol yang implisit. Penampilan Sultan ketika ia mendeklarasikan dirinya siap menjadi Calon Presiden, terkesan ekstrovert layaknya seorang Batak atau Bugis. Rada mirip dengan Amien Rais, mantan Ketua MPR yang pernah dijuluki seorang “Baso” alias Batak-Solo itu. “
    http://www.jpnn.com/m/news.php?id=78525

    Seperti saya katakan diatas belum pernah ada satu grup tertentu terdiri dari introvert 100% atau sebaliknya, begitu juga pada tiap orang atau pada tiap grup manusia tertentu, etnis atau nation, tapi ada mayoritasnya. Dan juga berlaku atau bias terjadi PERUBAHAN, seperti halnya perubahan atau perkembangan dalam segala bidang kehidupan. Dalam sebuah Ethnic and Racial Studies tulisan Martin Bulmer dan John Solomos, mempelajari dan melihat perubahan pada ethnic/nation Albania dari introvert ke extrovert. USA adalah negeri extrovert, banyak mengatakan. Tetapi dominasi extrovert dunia abad lalu (abad 20) telah berubah berangsur jadi dominasi introvert. Quiet Rvolution Susan Caine dan Revolusi Mental Jokowi berangsur jalan mendominasi dunia. Ini salah satu arah perubahan dan perkembangan dunia. PERUBAHAN tadi.

    Pembagian yang sudah ada dalam tulisan-tulisan:
    Originally Posted by Thepastpresentandfuture
    The top 10 most Introverted Countries based on National Temperament and Personality:

    Austria
    Switzerland
    Germany
    Denmark
    Norway
    Netherlands
    Singapore
    India
    Taiwan
    Canada

    The top 10 most Extroverted Countries:

    Dominican Republic
    Mexico
    Venezuela
    Brazil
    Spain
    Portugal
    Philippines
    South Africa
    Croatia
    Costa Rica

    Pembagian sederhana ini bisa kita saksikan sendiri sekiranya pernah berhadapan dengan nation-nation bersangkutan. Di Indonnesia sudah saya sebutkan diatas contoh atas etnis-etnis seperti Karo atau Jawa introvert dan Batak atau Bugis extrovert.

    Bujur Lae
    MUG

  2. Barangkali yg coba diungkapkan oleh penulis adalah kecenderungan umum, atau ciri umum dari masyarakat tertentu (secara komunal), bukan individual. Mungkin juga hal itu dipengaruhi oleh persepsi masyarakat. Misalnya, vis a vis masy Batak dgn masy Jawa, penilaian spontannya bisa jadi masy Batak lebih terbuka (dan spontan) gaya berkomunikasinya dibanding masy Jawa. Dicoba didikotomikan oleh penulis sbg masy Extrovert vs masy introvert. Kalau secara individu tentu banyak juga orang jawa yg extrovert seperti pengalaman penulis bergaul waktu belajar di Malang Jatim, termasuk di Jogja sendiri banyak org yg extrovert.. Sebagai org Karo penulispun merasa sebagai orang yang extrovert, bahkan lbh extrovert dr umumnya org Batak.

  3. Extrovert atu Introvert bukan sifat kebribadian suatu bangsa atau suku. Tetapi itu adalah kepribadian orang per orang.
    Bung mengatakan orang Jawa Introvert….. Soekarno yg berapi-api dan penuh semangat itu introvert kah???
    No !!! Dia Extrovert super.
    Banyaklah membaca bung.. jangan membuat tulisan yg menggiring orang memaknai bahwa kepribadian Extrovert atau Introvert itu adalah sifat suatu kelompok orang. Namanya juga sudah kepribadian,,, pribadi/ khusus. Thx.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.