Kolom M.U. Ginting: KPK dan Media Lokal

M.U. GintingDiberitakan bahwa KPK berhasil menyelamatkan uang negara sebanyak Rp 248 Triliun sepanjang 2005-2013 dengan segala upaya pemberantasannya, termasuk menangkap pejabat publik yang korup.

media 1

 

Jadi, sekitar Rp 30 Triliun per tahun. Ini pastilah terbatas pada yang terjangkau saja. Artinya, masih banyak lagi yang belum terangkat ke permukaan. Bayangkan berapa banyak yang bisa dibangun dengan uang itu.

Dengan keterbukaan atau transparansi pastilah gejala korupsi bisa hilang, dimulai dari lokal (regional). Setiap proyek dimulai dengan pemberitaan jelas siapa yang menangani, biaya, pembelian bahan, diberitakan di lokal media, offline dan juga online. Semakin banyak beritanya, semakin banyk infromasi yang sampai ke orang banyak, berarti semakin ketat pengawasan langsung penduduk setempat, dan semakin tak berani tukang korupsi bikin penyelewengan gelap nyang tak diketahui orang banyak.

Bisa saja satu dua orang disuap untuk diam, tetapi kalau menyuap ratusan atau ribuan orang pastilah tak mungkin dan akhirnya terpaksa kejujuran yang harus dikeluarkan. Soal ini kita punya pengalaman dalam Pileg langsung yang lalu. Penduduk disuap untuk pilih partai tertentu, tetapi dalam pemilihan orang tak pilih partainya. Penyuap marah dan minta kembali uang suapnya, tetapi uang sudah habis, dibelanjakan beli beras untuk makan. Rakyat tidak bodoh.

Hidupkanlah media lokal di setiap daerah, mulai dari kabupaten atau kecamatan atau lokasi yang lebih kecil. Hidupkan aliran informasi secara transparan dari rakyat untuk rakyat. Ini terutama bisa dimulai dari media sosial internet yang biasanya juga banyak penggemarnya. Dari sini nanti ke offline di tiap lokal yang bersangkutan.

Karo bisa terus menggiatkan soal ini karena orang Karo umumnya menyukai info transparan dan kejujuran. Bisa dimulai dari judi gelap di Karo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.