Peranan Media Sosial: Sebuah Renungan

Oleh: Brandy Karo Sekali (Medan)

 

Tidak dapat dipungkiri, selama ini, kampanye ‘Karo Bukan Batak’ (KBB) kebanyakan dilakukan di media sosial. Dengan fenomena ini, tak jarang KBB selalu dicibir oleh segelintir orang karena dianggap hanya sebagai gerakan yang berlaku di dunia maya, tanpa pernah dikerjakan di dunia nyata.

Barusan tadi kebetulan aku iseng-iseng bukan Twitter Abu Rizal Bakrie (ARB) yang notabene adalah pemilik TVOne dan ANTV. Aburizal Bakrie yang menjabat sebagai Ketua Umum Golkar ini juga dikenal sebagai pemilik viva.co.id, salah satu media online yang cukup populer di Indonesia.

Dari akun Twitternya yang beralamat di @aburizalbakrie tersebut aku dapat melihat beberapa kultweet yang dibuat oleh ARB, baik kultweet tentang sikap Partai Golkar tentang Perpu Pilkada yang sedang ramai dibicarakan, juga kultweet tentang hasil Munas Partai Golkar di Bali yang telah didaftarkan oleh kubu ARB ke Kemenkumham.

Tujuan-tulisan ini sebenarnya bukan ingin menyoroti tentang Partai Golkar, tapi yang menarik di sini adalah mengapa justru ARB memilih membuat kultweet atau dapat dikatakan semacam konferensi pers melalui media sosial (dalam hal ini melalui Twitter), sementara ARB sendiri memiliki berbagai media resmi seperti halnya TVOne, ANTV, dan Vivanews? Bukankah seharusnya lebih efektif bila ARB melakukan konferensi pers melalui berbagai media kepunyaanya tersebut bila dibandingkan melakukannya di Twitter?

Media sosial merupakan sebuah media yang memungkinkan semua pengguna dapat berintraksi di dalamnya. Melalui media ini memungkinkan terjadinya diskusi langsung antara penulis dan pembaca. Setelah seseorang membuat suatu pernyataan melalui tulisan di media sosial, maka dengan mudah dia dapat mengetahui sejauh mana reaksi pembaca terkait pernyataannya tersebut. Hal ini tentu berbeda dengan media konvensional yang cenderung hanya searah, reaksi masyarakat terhadap sebuah berita atau pernyataan yang dipublikasikan melalui media ini tidak dapat secara langsung diketahui.

Kelebihan media sosial lainnya bila dibandingkan dengan media konvensional adalah dimana melalui media sosial akan tercipta ikatan emosional yang semakin dekat antara penggunanya. Artinya melalui media ini, hubungan antara elit dan golongan masyarakat dalam interaksinya akan mencair tanpa penghalang, dengan demikian kencederungan seorang elit akan dianggap semakin merakyat ketika menggunakan media sosial.

Demikian sekilas pandangan dari hasil perenungan yang dapat aku kemukakan terkait peranan penting media sosial akhir-akhir ini. Semoga pandangan ini kiranya dapat ditambahkan oleh teman-teman, khususnya bagi kam yang memiliki pandangan lain terkait dengan peranan media sosial seperti yang telah aku sampaikan diatas. Bujur ras Mejuah-juah.


One thought on “Peranan Media Sosial: Sebuah Renungan

  1. Dunia maya atau internet telah menghilangkan jarak antara manusia. Tetapi ada juga penulis seperti Stephen Talbott mengatakan bahwa yang terjadi ialah sebaliknya, kita semakin jauh dari sesama kita, karena kita semakin terikat komputer dan semakin jauh dari pergaulan. Dua pikiran ini masih dalam perjuangan sengit. Dua aspek bertentangan dan akan selalu menuju aspek ke 3 sebagai syntesis.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.