Kolom M.U. Ginting: NYALI JOKOWI

M.U. Ginting“Jokowi juga sejauh ini enggan berkomentar dalam kasus kematian Munir yang disinyalir melibatkan banyak eks petinggi negara,” kata KontraS Haris Azhar.

KontraS bisa terus menulis serta membongkar dan menyiarkan semakin banyak fakta seperti soal pembebasan Pollycarpus. Rakyat banyak hanya mengerti fakta konkret. Begitu juga soal konkret sikap Jokowi dalam pembebasan Pollycarpus, siapa sebenarnya yang berinisiatif dan bertindak dalam pembebasan itu.

Kalau hanya mengatakan Jokowi ”sifatnya iconik-iconik saja” tanpa fakta yang dituliskan dimana ’iconik’nya dia, tak banyak juga orang mengerti. Kalau tak  banyak orang mengerti maka ”tidak ada efek perubahan”. Artinya, artikel KontraS ini juga tak akan banyak membawa efek perubahan termasuk pada Jokowi sendiri.

Efek perubahan yang paling banyak pada era demokrasi digital ini ialah kalau ada perubahan besar dalam opini banyak orang, secara lokal, nasional maupun global. Pada era lalu, efek perubahan ini dikuasai oleh media establishment seperti BBC, media Berlusconi di Italia dan secara internasional media Murdoch.


[two_third]mereka inilah yang punya kekuasaan sesungguhnya[/two_third]

Di Indonesia, seperti yang dimiliki oleh partai-partai tertentu dan pemodal besar. Mereka ini menentukan apa yang mereka ingin ubah, membentuk opini publik. Dengan perkataan lain, mereka inilah yang punya kekuasaan sesungguhnya atau setidaknya punya kekuasaan sangat besar karena penguasa politik satu negara bisa berada di bawah pengaruh/kekuasaan mereka. Bahwa ini sudah tak berlaku lagi sekarang, sudah kita lihat sendiri bukti konkretnya, seperti dalam Pilpres lalu. Siapa yang menang ialah mereka yang ’dimenangkan’ dalam demokrasi digital, bukan yang punya modal atau penguasa modal the establishment dari era lalu.

Pada abad lalu, kekuasaan media mogul ini tak ada yang bisa menandinginya. Berlainan dengan Abad 21, sekarang media mogul ini telah dapat tandingan dari media internet, media sosial jutaan orang. Persaingan atau pertandingan ini sekarang sangat seimbang, sedang dalam perjuangan, yang satunya akan kalah dan yang lainnya akan menang. Semua sudah bisa melihat mana yang akan menang.

KontraS dan semua media NGO lainnya serta media sosial internet terus saja mengedepankan fakta-fakta yang bisa dimengeri dan dipahami betul oleh publik. Itu saja strateginya. Pikiran dan opini jutaan orang tak bisa ditandingi lagi oleh media mogul dari abad silam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.