Kolom M.U. Ginting: Kembali ke Rakyat

M.U. Ginting”Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menantang Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto untuk membeberkan bukti-bukti terkait tudingan mereka soal manuver politik Abraham Samad”.

Ini namanya KPK bikin tantangan politik, bukan lagi tantangan cari koruptor atau pembuktian korupsi sebagai tugas KPK. Dari segi lain, mengapa PDIP berkeras menjagokan BG yang punya rekening gendut?

Kalau Abraham Samad bernafsu jadi wakil presiden, itu normal saja bagi seseorang, terutama bagi seorang extrovert kelahiran Makassar Samad, yang berusaha keras tanpa sembunyi-sembunyi (sifat dan sikap umum extrovert) supaya cita-citanya bisa berhasil.


[two_third]Dia hampir berhasil memang[/two_third]

Dari pada jadi Ketua KPK tentu lebih menarik jadi wakil presiden. Tak ada salahnya. Yang salah ialah sistemnya. Kalau mau jadi wakil presiden mestinya lepaskan dulu jabatan Ketua KPK, karena KPK bukan organisasi politik. Tetapi, itu tak dilakukan Samad, malah terkesan menggunakan KPKnya untuk tujuan politk jadi wakil presiden. Dia hampir berhasil memang.

Kalau KPK dipolitisir berabelah. Seperti sekarang ini, semua harus bercebur ke danau politik, termasuk KPK Samad. Lantas siapa yang menangani korupsi? Koruptor jadi pesta lagi seperti masa perang cicak dulu.

Koruptor pesta, rakyat menderita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.