Oleh: Sari Nangin (Mentok. Sumsel)
Bibikku sayang
Bibikku satu-satunya
Kangen sering terucap di lubuk hatiku
Rindu sering menghayalkanmu
Bibik
Apakah dirimu bahagia di sana?
Dengan anak-anak yang kau tinggalkan di dunia
Bibik
Kenapa begitu cepat kau pergi?
Terlalu muda dirimu meninggalkan kami
Bibik
Air mata berurai saat membuat puisi ini
Hanya Tuhan yang tahu semua ini
Kami hanya bisa berdoa
Kau bahagia di sana
Dengan Gabriel Tambunan
Tuhan, Tuhan, Tuhan
Ampunilah dosa bibikku selama hidupnya ya Tuhan
Amin, amin, amin