Pemandangan dari Puncak Kiambang Sicincin

Oleh: Zizou Zukri Sikumbang

 

Zuzou minang 2Membahas keindahan bentang alam Ranah Minang rasanya tidak ada habis-habisnya. Di sini ada gunung, bukit, pantai, pulau, sungai, pedesaan, ngarai, bukit kapur, air terjun, hutan tropis, dll. Sebagai pemuda berdarah Minang, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, seakan-akan Allah SWT menitipkan sepotong gambaran surga di sini. Saya tidak mengatakan surga akhirat, karena pasti satupun diantara kita belum pernah mampir di sana. Ini adalah surga dunia bagi saya yang hobi fotografi dan sangat mencintai alam.

Sewaktu tinggal di Sumatera Barat, mulai dari saya lahir sampai saya tamat SMU, saya sudah beberapa kali singgah di sini. Tetapi, waktu itu saya masih usia kanak-kanak. Saya belum bisa menulis dan memoto. Bukan belum bisa sih, tapi kameranya yang tidak punya, hehehe.

Karena sangat terkesan akan pemandangannya, setiap saya lewat di sini saya sangat ingin singgah sebentar hanya untuk sekedar menyegarkan mata dan otak, walaupun cuma lima menit. Namun, saya jarang sekali pakai kendaraan pribadi lewat sini. Seringnya naik travel pas mau balik kerja ke Pekanbaru. Jadilah saya cuma teriak-teriak dalam hati: “Pak Supir, singgah lah sabanta di siko.” Lalu dia jawab: “Tampek istirahat awak indak di siko doh.

Saya langsung kaget, kok dia bisa jawab ya? Kan saya nyuruhnya dalam hati, hehehe …

Kembali ke Puncak Kiambang. Puncak ini letaknya sangat strategis di jalan raya lintas Padang – Bukittingi KM 44, bahkan jalan raya ini juga jalan lintas Sumatera. Jalan ini biasa digunakan untuk mereka yang mau ke Pekanbaru atau Medan dari Kota Padang. Puncak Kiambang ini berlokasi persis di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

minang 3Untuk mencapai Puncak Kiambang, Sobat Zoera yang dari Bandara Internasional Minangkabau bisa naik travel tujuan Bukittinggi. Atau, kalau mau sedikit berhemat, bisa keluar bandara dengan ojek lalu naik bis umum tujuan Bukittinggi. Sementara utuk sobat Zoera yang berangkat dari Kota Padang bisa menggunakan bis umum atau travel yang berjejer di depan kampus UNP Air Tawar. Jangan khawatir dengan angkutan pulangnya, karena jalur Padang—Bukittinggi ini selalu ramai hingga malam hari.

Aktifitas yang bisa dilakukan di sini tentu saja fotografi dan olahraga yoga. Namun, untuk olahraga yoga, belum ada tempat yang representatif dan juga belum ada penginapan yang mengakomodir. Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman membaca tulisan ini dan segera merealisasikannya.

Selain fotografi Sobat Zoera bisa mencicipi masakan Padang nan sangat tersohor hingga seluruh dunia dan jagad raya, *mulai lebay*, hehehe. Tidak lebay sebenarnya, kami sudah membuktikan sendiri ketika makan siang di sini. Nama rumah makannya adalah Puncak Kiambang. Bagaimana dengan rasanya? wah jangan ditanya deh, “sabana lamak, samba-samba nyo!” Saking enaknya, kami lupa memoto makananya, hehehe …

Semoga saja yang punya lahan sawah di Kiambang ini tidak menjual lahannya dan juga semoga tidak diperuntukan untuk perumahan atau semacamnya, mengingat lokasinya yang pas benar di tepi jalan lintas Sumatra. Jika saya ada duit, saya akan beli lahan ini dan akan membiarkan persawahan ini tetap seperti ini, (ceilee…sok idealis ya!)


[one_fourth]Kamus Bahasa Minang[/one_fourth]

lamak= enak     samba= lauk pauk/ sambal/ gulai     sabanta= sebentar     di siko= di sini awak= kita     tampek=tempat

* Tulisan ini sudah pernah dimuat di http://zoera-tourtravel.blogspot.com dan pemuatannya di www.sorasirulo.com atas seijin administrator situs tersebut.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.