Kesehatan Seksual dan Kesehatan Jiwa

Dr. Lahargo Kembaren SpKJ (psikiater)

Kepala SMF Psikiatri RS. Dr.H.Marzoeki Mahdi, Bogor

 

Lahargo Kembaren 4
Bernita Depari membacakan puisi “Pa Timpus Tuk Sunggal” (karya Juara R. Ginting) diiringi musik tradisional Karo dalam penampilan Sanggar Seni Sirulo di sebuah mall terbesar di Kota Medan

Lahargo Kembaren Pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Bogor pekan lalu, terungkap bahwa sering sekali masalah kesehatan seksual membuat mood, perasaan, dan pikiran seseorang menjadi terganggu yang dampaknya bisa muncul masalah-masalah kesehatan jiwa. Demikian juga sebaliknya bahwa banyak masalah kesehatan jiwa yang bisa berakibat terhadap munculnya masalah dalam seksualitas.

Seksualitas adalah bagian dari kehidupan seseorang yang sangat penting dan mempengaruhi kualitas kehidupannya. Masalah-masalah dalam hal seksualitas secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi keseharian fungsi dan produktivitas dari seseorang. Masalah seksualitas seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini,  nyeri pada saat berhubungan (disparenia), orgasme pada wanita dan pria, dll. merupakan masalah seksualitas yang seharusnya bisa mendapatkan penanganan yang baik.

Apabila tidak ditangani dengan baik maka bukan tidak mungkin gangguan-gangguan itu bisa menimbulkan suatu problem dalam rumah tangga yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru seperti perceraian, perselingkuhan, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dan masalah kejiwaan. Tidak jarang mereka yang mengalami masalah seksualitas mencari bantuan dari sumber lain/ alternatif yang tidak memiliki dasar ilmiah dalam melakukan terapi.

Masalah kejiwaan juga seringkali mengakibatkan munculnya masalah seksualitas, yang paling sering adalah depresi. Beberapa gejala depresi seperti mood yang menurun, hilangnya minat terhadap suatu hal termasuk seks, menurunnya energi/gampang lelah ditambah dengan gejala lain seperti perubahan pada pola makan dan pola tidur menimbulkan dampak pada fungsi seksualitas seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.


[one_fourth]ketidakmampuan menahan ejakulasi setelah melakukan hubungan badan[/one_fourth]

Gitlin (1995) mengatakan, 70% orang yang mengalami depresi akan mengalami masalah seksualitas. Gangguan ejakulasi dini yang sering dialami oleh pria ternyata memiliki dasar psikis pada penyebabnya. Hampir 30 persen pria pernah mengalami gangguan ejakulasi dini ini. Gejalanya adalah ketidakmampuan menahan ejakulasi setelah melakukan hubungan badan kurang dari 1 menit.  Penyebabnya antara lain adalah karena depresi, ansietas/cemas, peristiwa traumatis yang terjadi sebelumnya, hubungan relasi yang kurang baik dan banyaknya stresor dalam kehidupan.

Dengan melakukan penanganan yang holistik dari berbagai aspek kehidupan maka gangguan ini dapat diatasi sehingga yang bersangkutan dapat memiliki kembali kesehatan seksual yang optimal dan kesehatan jiwa yang baik sehingga kualitas hidup bisa diraih.

Masalah seksualitas di kalangan anak dan remaja saat ini pun menjadi perhatian pada acara seminar seksologi ini dan ini yang digaris bawahi oleh walikota Bogor Pak Bima Arya. Tingginya dan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas, pornografi, dll. tentunya mengancam masa depan penerus bangsa ini sehingga perlu ada tindakan yang komprehensif dari berbagai bidang untuk mengatasinya.

Masalah kesehatan seksual bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan dan dikonsultasikan. Semakin cepat hal itu dilakukan maka pemulihan dan kualitas hidup serta keharmonisan keluarga bisa lebih cepat dicapai. Aspek kejiwaan yang berperan pada kesehatan seksual juga perlu mendapatkan perhatian dan hati-hati terhadap iklan menyesatkan.

Salam sehat jiwa!



One thought on “Kesehatan Seksual dan Kesehatan Jiwa

  1. “Masalah kesehatan seksual bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan dan dikonsultasikan.”
    Cocok sekali pernyataan ini dalam mengikuti perkembangan pikiran modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.