Warga Geruduk Galian C Ilegal di Namorambe

galian c
1 Unit alat berat milik pengusah S. Keliat yang disandera oleh warga.

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Satu lokasi Galian C ilegal yang disebut-sebut milik S. Keliat di Namorambe (Kecamatan Namorambe) dipaksa berhenti oleh puluhan warga setempat. Satu unit alat berat jenis ekscapator yang dikemudikan oleh operatornya, Supri, dipaksa berhenti beraktifitas. Dia tertangkap tangan oleh warga sedang mengambil material di pinggir alur sungai [Jumat 27/3: sekira 13.30 wib].

Mansah Sembiring (35) salah seorang warga mengaku kepada wartawan telah menyampaikan himbauan kepada pengusaha agar jangan coba-coba melakukan pengerukan di sepanjang alur sungai.

“Kami sudah beri peringatan kepada pengusaha agar jangan mengeruk alur Sungai Deli. Tetapi, himbauan itu tidak diindahkan. Makanya kami masyarakat sepakat menyetop galian ilegal ini. Apalagi di atas korekan mereka itu adalah tanah saya sendiri,” kata Mansah.

Lanjut dikatakan, bila pengusaha bandel itu tetap melakukan pengerukan, lambat laun tanah saya yang ada dia tas akan habis dikikis air sungai.


[one_fourth]pemerintahan Kecamatan Namorambe disinyalir sudah menerima upeti[/one_fourth]

“Oleh karena itu, diminta kepada Bupati Deliserdang dan Kapolres Deliserdang AKBP Edy Fariyadi  agar menindak tegas pelaku penambangan ilegal Golongan C yang di Kecamatan Nomorambe. Aparat pemerintahan Kecamatan Namorambe disinyalir sudah menerima upeti dari pihak pengusaha,” kata warga lainnya.

Dugaan mereka sepertinya cukup beralasan, sebagaimana dituturkan oleh seorang warga.

“Begitu alat berat tersebut kami serahkan ke pihak kepolisian, tak berlangsung lama polisi melepaskannya begitu saja,” katanya.

Selanjutnya warga itu  mengatakan hendak menemui Kapoldasu langsung.

“Minggu depan saya akan langsung menemui Kapoldasu dan memberitahukan apa yang saat ini dialami warga di Kecamatan Namorambe. Selain lingkungan dan alam yang telah rusak, jalan menuju Kecamatan Namorambe saat ini kondisinya sudah cukup parah akibat ratusan truk pengangangkut material melebihi tonase setiap hari melintas lalu lalang,” katanya.

Sementara pengusaha S. Keliat saat diwawancarai wartawan mengaku nekad merusak bantaran Sungai Deli karena disuruh oleh warga Desa Salang Tungir (Kecamatan Namorambe).

“Saya disuruh petani warga Desa Salang Tungir,” kata Keliat singkat.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.