Mengapa Takut Gemuk?

Oleh: Bastanta P. Sembiring (Jambi)

 

bastantagemukGemuk, atau postur tubuh yang besar terkadang dianggap menjadi masalah bagi banyak orang, khususnya bagi kaum Hawa. Mulai dari alasan tidak percaya diri, kurang nyaman, susah mendapatkan pasangan atau karena ejekan orang sekitar. Sehingga, banyak perempuan gemuk yang melakukan diet ketat untuk menguruskan badan, bahkan hingga cara-cara ekstrim sekalipun yang pada dasarnya membahayakan turut dilakukan dan tidak jarang pada akhirnya berakibat fatal. Kalau begini ceritanya hanya penyesalanlah hasil yang diperoleh.

Perempuan cantik, langsing, dan sexy, tentunya menjadi pujaan dan idaman para lelaki untuk menjadi teman pendampingnya.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika, kegemukan dianggap sebagai masalah yang serius, namun lain halnya seperti di Argentina yang pernah memberlakukan ukuran pinggang standart untuk celana perempuan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek trend diet ekstrim yang sempat ramai dilakukan perempuan di sana.


[one_fourth]menempatkan perempuan gemuk sebagai pilihan utama[/one_fourth]

Beda hal lagi di belahan dunia lainnya. Tahukah kam, di beberapa negara seperti di Mauritania, Nauru, Afrika Selatan, Afganistan, dan Kuwait, perempuan-perempuan gemuk jadi idola setiap pria? Keluarga dan kaum pria di sana menempatkan perempuan gemuk sebagai pilihan utama dalam mencari pasangan. Tentunya dengan alasan yang beragam. Diantaranya: perempuan gemuk dianggap lebih menarik, cantik, sebagai simbol kesuburan, kesehatan, kenyamanan, dan kesuksesan, sehingga banyak keluarga yang melakukan program menggemukkan anak gadisnya.

gemuk 1Bagi beberapa keluarga ataupun laki-laki, perempuan gemuk dipandang sebagai calon ibu yang sempurna. Umumnya menurut banyak orang, perempuan gemuk lebih penyayang dan tampak bersahaja, sehingga menjadi model contoh ibu yang sempurna. Untuk menjawab hal ini, memang kebayakan pria tidak memberi satu alasan yang ilmiah, lebih kepada pandangan mata, perasaan dan urusan cinta, ataupun pembelaan kepada pasangannya.

Banyak artikel yang membahas bahaya ibu gemuk hamil. Namun saya pinjam kata Karo Jambi, yang katanya, “Jaung-jaungken saja pe nggo sieteh salah.” Artinya, tidak usah dihitung secara matematik ataupun secara kajian ilmiah pun kita sudah tahu itu salah. Perlu diketahui, kebutuhan asupan gizi dan vitamin perempuan hamil dengan perempuan biasa jelas berbeda.


[one_fourth]Banyak ibu yang takut gemuk[/one_fourth]

Pertama, ini berkaitan dengan ketahanan tubuh serta kondisi psikologi ibu dan tentunya berpengaruh bagi janin. Banyak ibu yang takut gemuk dan tidak bisa langsing kembali seusai melahirkan, sehingga kejiwaan agak terganggu dan ada yang oleh kurangnya pengetahuan tentang masa kehamilan membuat mereka memutuskan diet saat hamil.

Kedua, usia kehamilan juga membutuhkan asupan yang berbeda bagi perkembangan janin. Ibu mengandung juga harus mengimbangi kebutuhan janin. Bagi sebagian perempuan, ini merupakan masalah yang serius. Pada perempuan gemuk, timbunan lemak, protein, karbon, kalsium, dll. dalam tubuh sebelumnya tentu sangat membantu.

gemuk 2

Kandungan gizi dan vitamin dalam tubuh ibu yang mengandung adalah penyuplai satu-satunya kebutuhan perkembangan janin, khusunya perkembangan otaknya. Sehingga, jika semua ini dapat dipenuhi dengan baik, maka lebih berpotensi melahirkan bayi yang sehat dan tumbuh menjadi anak yang cerdas (perkembangan otaknya-red). Tentunya dalam hal ini, perempuan gemuk memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan perempuan kurus. Karena itu, banyak keluarga dan khususnya kaum pria yang menyarankan pasangannya melakukan program gemuk sebelum hamil.

gemuk 4Banyak kontes kecantikan diadakan khusus bagi perempuan-perempuan gemuk. Cantik, menarik, pintar, dan pandai bersosialisasi, serta memiliki keahlian khusus adalah kriteria umum para peserta kontes. BBW (Big Beautiful Women) di Inggris dan Duta Badak Indonesia adalah diantara sekian banyak kontes kecantikan khusus perempuan gemuk. Sebagian besar kontes ini diadakan bukan hanya untuk menampilkan bahwa perempuan gemuk juga cantik, tetapi lebih kepada mengkampanyekan emansipasi dalam berbagai bentuk serta menginspirasi banyak perempuan.


[one_fourth]cantik dan sexy tidak melulu tinggi, ramping, dan putih[/one_fourth]

Fotografer USA, Victoria Janashvili dalam proyek buku terbarunya “Curves” menyertakan dua model cantik dan sexy dengan ukuran tubuh besar (plus size model), Marina Bulatkina dan Denise Bidot untuk membuka hati publik bahwa cantik dan sexy tidak melulu tinggi, ramping, dan putih. Hal ini juga dilakukan untuk menyadarkan para perempuan bahwa operasi pengangkatan lemak dan metode rekayasa lainnya bukan satu-satunya pilihan untuk dapat tampil sempurna. Dengan ukuran yang besar sekalipun perempuan bisa tampil cantik. Lebih utama menurutnya seperti dikutip dari momobe.com, agar wanita lebih menghargai setiap bentuk dan lekukan tubuhnya.

Dawia dan Regina dua contoh perempuan gemuk yang sukses meniti karirnya. Mereka tampak sangat percaya diri tampil dengan cantik dan anggun melenggang di panggung hiburan Indonesia. So, kenapa takut dengan big size anda?

Mejuah-juah!

(Artikel ini adalah rangkuman dari hasil diskusi penulis dengan beberapa teman)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.