Pertanian Luluh Lantak Diterjang Abu Vulkanik Sinabung

KARO_DONNY_TANAMAN RUSAK
Seorang petani sedang membersihkan tanamannya dari liputan debu vulkanik Sinabung.

foto nggunturNGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Akibat erupsi Gunung Api Sinabung kemarin [Kamis 2/4], sejumlah desa di kaki gunung ini tertutup lumpur vulkanik. Tebalnya debu vulkanik yang menerpa bumi membuat tanaman dan lahan pertanian warga sekitar kaki gunung hancur luluh lantak.

Namun begitu, warga tetap memilih untuk bertahan di desanya masing-masing.

Wilayah Kecamatan Payung dan Kecamatan Tiganderket yang berada sekitar kaki gunung mengalami dampak paling parah akibat semburan lumpur vulkanik yang terjadi sejak kemarin [Kamis 2/4] hingga tadi pagi dini hari [Jumat 2/4]. Tanaman warga seperti kopi, coklat dan kentang hancur tertutup lumpur setebal 6 Cm.


[one_fourth]terancam gulung tikar dan kehilangan mata pencaharian[/one_fourth]

Para petani itu terancam gulung tikar dan kehilangan mata pencaharian. Mereka berharap bisa secepatnya mendapat bantuan dari pemerintah agar tanaman mereka yang tersisa masih dapat diselamatkan.

Aktifitas Gunung Sinabung meningkat secara fluktuatif sejak kemarin. Namun, pihak PVMBG masih tetap memberlakukan status Sinabung pada Siaga Level III. Akan tetapi, sebagaimana dianjurkan oleh PVMBG, warga hendaknya tidak memasuki Zona Merah dan, kalau bisa, lebih baik menjauhinya.

“Bahaya semburan awan panas dan banjir lahar dingin dapat sewaktu-waktu terjadi dan terus mengintai di Zona Merah,” kata petugas PVMBG kepada Sora Sirulo hari ini.

Adapun Zona Merah adalah wilayah radius 6 kilometer di kawasan Dusun Sibintun, Desa Berastepu (Kecamatan Simpangempat) dan sekitarnya.

“Hindari kawasan Zona Merah itu,” katanya mengulangi dengan penuh harap.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.