Antara Malaysia dan Indonesia

Oleh: Daud S. Sitepu (Papua)

 

orangutan
Orangutan bisa ditemukan baik di Indonesia maupun Malaysia.

daud  sitepuDi Malaysia, demokrasinya beda dengan Indonesia. Di sana, pemerintah yang berkuasa mendorong warganya ayo kerja saja, sekolah saja, usaha saja atau bisnis saja. Soal bagaimana pemerintah memerintah bukan lagi urusan rakyat.

Tidak boleh mengkritik pemerintah, apa yang digariskan itu benar dan tidak boleh membantah. Apalagi mengkritik kinerja pemerintah dan pejababatnya bisa jadi menerima hukuman berat.

Wawancara di sebuah statsiun televisi, dikatakan anak Anwar Ibrahim tidak bebas berbicara. Oposisi tidak disukai oleh pemerintah yang berkuasa karena dianggap dapat menjatuhkan kekuasaannya. Sudah diatur agar semua fokus ke kerja, jangan banyak berbicara, khusus pemerintahan dan para pejabatnya. Tidak bebas berekspresi.


[one_fourth]Seperti halnya di Indonesia di jaman Soeharto[/one_fourth]

Kemajuan di Malaysia ada tekanan kuat dari pemerintah ke rakyat sejak jaman Mahatir sebagai Perdana Menteri hingga sekarang. Seperti halnya di Indonesia di jaman Soeharto. Tidak ada kebebasan mengkritik pemerintah.

Dulu, kita menganggap kita sudah maju, tapi ternyata rapuh sehingga terlindas krisis yang berkepanjangan. Namun, Indonesia cepat bangkit.

Kemajuan Malaysia banyak didorong oleh bahasa yang mereka miliki, seperti bahasa Inggris yang fasih sehingga banyak anak-anak Malaysia menguasai dunia sain dan teknologi komputer. Anak Indonesia era setelah Kemerdekaan banyak fokus ke bahasa Indonesia tapi kurang dalam bahasa Inggris sehingga kalah bersaing dengan bahasa sains dan teknologi serta pergaulan internasional. Belakangan ini, Indonesia mulai bangkit. Sejak Taman Kanak-kanak sudah belajar bahasa Inggris.

[one_fourth]Indonesia yang menganut nilai mengambang sesuai harga pasar[/one_fourth]

Penetapan kurs mata uang fix value di Malaysia juga berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, sehingga jarang bergejolak dibandingkan Indonesia yang menganut nilai mengambang sesuai harga pasar. Ini berdampak kepada ketidakpastian dalam jangka panjang.

Namun, Indonesia bangga dengan harga yang berfluktualisasi termasuk harga minyak. Indonesia memang dinamis betul. Sangat terbuka dan rentan dengan gejolak ekonomi. Contohnya, harga minyak dunia naik, BBM di Indonesia juga akan naik, dan jika harga minyak dunia turun maka BBM di Indonesia juga turun.

Pola pikir bangsa Malaysia jauh lebih maju secara rata-rata kita karena pemerintahnya fokus pada pendidikan secara konsisten. Masih kita ingat bagaimana Malaysia berani ambil guru-guru pintar Indonesia untuk dipekerjakan di Malaysia mendidik anak-anak Malaysia. Sekarang, hasilnya mereka rata-rata pintar yang berdampak kepada memajuan anak negerinya.

Indonesia harus punya keberanian ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.