Fenomena Bunuh Diri yang Harus Diwaspadai

Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ (psikiater)

Kepala SMF Psikiatri RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

 

 

bunuh diri
Sebuah adegan drama Teater SIRULO yang berjudul BERTANI ORGANIK karya Juara R. Ginting (naskah dan sutradara) yang ditampilkan di Lubuk Pakam. Di dalam foto tampak Karmila Kaban (kiri) dan Padri Ginting (kanan)

Lahargo KembarenSatu keluarga diduga melakukan bunuh diri karena himpitan ekonomi. Seorang mahasiswa diduga bunuh diri karena depresi. Copilot pesawat diduga menabrakkan pesawatnya karena depresi yang dideritanya. Akhir-akhir ini berita seperti ini kita baca dan dengar di berbagai media cetak atau elektronik.

Memang sulit untuk memastikan apa penyebab perilaku bunuh diri apabila pada akhirnya korbannya harus kehilangan nyawa.

Kebanyakan orang yang melakukan bunuh diri karena mengalami suatu masalah psikologis seperti psikotik (gangguan dalam menilai realita, adanya halusinasi yang menyuruhnya untuk melakukan bunuh diri), depresi, gangguan bipolar atau masalah penggunaan narkoba.

Seseorang memiliki resiko yang lebih besar untuk bunuh diri apabila ada anggota keluarganya yang juga memiliki riwayat bunuh diri. Seseorang yang sering melakukan percobaan bunuh diri sebagai suatu respons yang segera terhadap suatu kejadian yang membuat stres, kehilangan atau konflik dengan seseorang  juga memiliki risiko yang besar.

Ada beberapa tanda perlu diperhatikan yang biasanya ditunjukkan oleh mereka yang ingin melakukan tindakan bunuh diri, yaitu:

  • Kata – kata : perkataan, tulisan yang menyatakan secara langsung atau tidak langsung untuk bunuh diri, selalu mengeluhkan dirinya sebagai orang yang jahat dan tidak berguna.
  • Tindakan : mulai menjauh dari teman dan keluarga, ada perubahan pada pola tidur, makan, dan penampilan, nilai-nilai di sekolah yang menurun drastis, tidak berminat lagi pada hobi yang biasa dia sukai, bertingkah laku kasar dan sering marah.
  • Perasaan : merasa putus asa, bersalah, dan malu yang berlebihan, tiba-tiba merasa gembira setelah sebelumnya terlihat depresi.

bunuh diri 2Apabila ditemukan gejala-gejala seperti di atas maka harus diwapadai kemungkinan untuk terjadinya suatu usaha bunuh diri. Segera berikan perhatian yang khusus. Ajak komunikasi tentang hal-hal yang sedang dia rasakan dan pikirkan. Jangan meninggalkannya seorang diri, dan segera bawa ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan profesional lebih lanjut. Jangan pernah abaikan gejala-gejala dan tanda-tanda yang muncul.

Ketahanan masyarakat dalam menghadapi tekanan hidup juga diyakini saat ini sangat lemah karena pengalaman penulis di poliklinik jiwa RSMM banyak sekali masyarakat yang datang berobat untuk masalah kejiwaan yang dialaminya dicetuskan oleh peristiwa/ situasi yang sebenarnya tidak terlalu berat.

Tekanan hidup ini dapat menyebabkan orang mengalami suatu keadaan stres yang disebut depresi. Depresi adalah perasaan yang sedih dan kehilangan minat terhadap segala sesuatu.  Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka merasa murung, tidak ada harapan, terbuang dan tidak berharga.

Pasien sering mengaku bahwa perasaannya sakit sekali, dan kadang-kadang sampai tidak bisa menangis. Bahkan pasien bisa melakukan tindakan bunuh diri saat depresinya mencapai titik yang terendah.

Berikut ini adalah tanda dan gejala dari depresi :

  • Sedih/murung hampir sepanjang waktu
  • Kehilangan minat/gairah hidup
  • kehilangan nafsu makan, (penurunan berat badan)
  • Perubahan pola tidur
  • Perubahan pola tingkah laku, (serba lamban)
  • Kekurangan energi, (mudah lelah lesu)
  • Merasa bersalah/berdosa,
  • Kesulitan berpikir (susah konsentrasi)
  • kesulitan membuat keputusan
  • berulang-ulang memikirkan tentang kematian dan ingin bunuh diri.

Ketika tidak ada jalan keluar dan tidak ada pertolongan maka kejadian bunuh diri memiliki peluang besar untuk terjadi. Seseorang melakukan tindakan bunuh diri untuk melepaskan dirinya dari berbagai tekanan yang dialaminya.


[one_fourth]Waspada bila tekanan hidup menimbulkan depresi[/one_fourth]

Berbagai cara dapat dilakukan untuk melakukan tindakan tersebut sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Waspada bila tekanan hidup menimbulkan depresi. Segera lakukan intervensi lewat konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog dan juga perawat jiwa.

Hal yang dapat dilakukan untuk menangani dan mencegah stres yang berdampak pada depresi antara lain adalah :

  1. Latihan fisik: dalam bentuk apapun seperti jalan, joging, berenang, naik sepeda, main games dapat membantu kita melawan stres. Jadi efek samping dari latihan fisik seperti relaksasi, dapat meningkatkan harga diri dan mengalihkan pikirannya sekejap sehingga dia dapat menghadapi stres dengan lebih baik.
  2. Perbanyak teman dan dukungan sosial : Penelitian menunjukkan bahwa orang yang stres membutuhkan dan mendapatkan keuntungan dari dukungan orangtua dan dukungan dari lingkungan. Dukungan tersebut bisa dipakai sebagai suatu strategi untuk mengurangi stres.Dengan demikian kita dapat menjalin hubungan dekat dengan teman dan orang dewasa lain yang berfungsi sebagai pendengar yang baik dan membangun rasa percaya kita.
  3. Regangkan badan saat sedang stres. Berdirilah pada ujung jari kapanpun kamu merasa berada di bawah tekanan dan regangkanlah tubuhmu. Seakan-akan kamu akan menggenggam sesuatu yang ada beberapa centimeter di atas jangkauanmu. Pertahankan posisi balet ini untuk 5 detik dan relaks.
  4. Tertawalah sekeras mungkin, baca komik, nonton film kartun, bercanda dengan teman. Hal tersebut dapat merupakan jalan keluar sementara untuk mengatasi stres karena hati yang gembira adalah obat.
  5. Dengarkan musik. Musik selalu mempunyai efek yang menenangkan. Pilihlah musik yang menjadi kesukaanmu : pop, dangdut, jazz, rohani, dll.
  6. Nikmati matahari pagi. Rasakan sinar matahari pagi meresap ke dalam setiap pori-pori tubuhmu, rasakan perasaan luar biasa yang dibawanya.
  7. Hitung anugerahmu. Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk menghalau stres. Setiap orang mengalami kejadian buruk dan baik dalam seluruh hidupnya. Carilah hal yang baik dalam hidup, buatlah daftar. Kemudian catatlah di kertas, dan lihatlah tiap kali  kamu merasa stres.
  8. Lakukan Hipnosis lima jari : Hafalkan langkah-langkah berikut :
    1. Sentuh ibu jari dengan telunjuk.Kenang saat Anda sehat, fisik menyenangkan, segar, habis olahraga, jalan-jalan (kenang semua keadaan fisik yang menyenangkan)
    2. Sentuh ibu jari dengan jari tengah. Kenang saat Anda jatuh cinta, kasmaran, kehangatan, atau percakapan intim (kenangan manis dengan orang yang dicintai)
    3. Sentuh ibu jari dengan jari manis. Kenang saat Anda mendapat pujian, penghargaan, prestasi dan Anda sangat berterima kasih (kenang semua keberhasilan dan prestasi)
    4. Sentuh ibu jari dengan kelingking. Kenang semua tempat terindah yang pernah dikunjungi, bayangkan Anda di sana beberapa saat.

Kenali apa saja tekanan hidup kita, lakukan perubahan, apabila ada tanda-tanda depresi segeralah mencari pertolongan. Semoga tekanan hidup, depresi, dan bunuh diri tidak menjadi lingkaran dalam kehidupan kita.

Salam sehat jiwa !


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.