Nazir Mesjid Perkosa Anak-anak di Kamar Mandi Mesjid

nazir mesjid
Doni Saat Diinterogasi.

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. DELITUA. Perbuatan Doni Samri Siregar als Doni (21) benar-benar biadab. Dia menyuruh anak tetangga, sebut saja Melati (12), mencukur bulu kemaluannya di dalam kamar mandi mesjid. Usai mencukur bulu kemaluannya, Doni yang nazir mesjid itu tega menyorong vagina dan lubang dubur Melati dengan kemaluannya.

Doni adalah warga Jl. Pintu Air 4, Kelurahan Kwala Bekala (Medan Johor). Adapun Melati adalah putri tetangganya dan masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Informasi diperoleh Sora Sirulo di Polsek Delitua menyebutkan Doni melakukan perbuatan bejatnya di dalam kamar mandi Mesjid Al Halim Kwala Bekala [Kamis 2/4: 10.00 wib]. Saat sebelum kejadian, Melati yang sedang melintas di depan Mesjid tiba-tiba dipanggil oleh Doni agar masuk ke dalam Masjid. Begitu Melati datang, Doni memberikan uang pecahan Rp 2 ribu kepada Melati lalu disuruh membeli minuman ringan es teh.

Singkatnya, sambil menyantap minuman tersebut, Doni kemudian membujuk Melati agar bersedia mencukur bulu kemaluannya. Meski merasa risih mendengar permintaan Doni, Melati akhirnya menuruti permintaan Doni. Itu lantaran Melati merasa berhutang budi karena telah diberi dirinya minuman.

Sambil membawa sebuah pisau silet, Doni kemudian mengajak Melati masuk ke dalam kamar mandi mesjid lalu menguncinya dari dalam. Tak pelak lagi, pada saat Melati mencukur bulu kemaluan Doni, batang kemaluan Doni menjadi berdiri tegak. Tak kuasa menahan nafsu birahinya, Doni kemudian mengkobel-kobel kemaluan Melati dengan jari tengah tangan kanannya.

Tak puas hanya mengobok-obok kemaluan korban dengan jari tanganya sambil beronani, Doni kemudian memaksa Melati agar mau melayani nafsu bejatnya. Mendenar permintaan Doni, Melati jelas saja menolak. Namun, Doni terus membujuk Melati dengan berjanji akan memberi sesuatu seraya terus memaksa.

Dengan leluasa, Doni akhirnya berhasil memperawani gadis belia tersebut. Tak puas hanya memperawani Melati, korban pun disuruh nungging lalu lubang dubur korban juga ikut disorong secara berulang-ulang. Usai ejakulasi, Doni kemudian menyuruh Melati agar kembali mengenakan pakaiannya. Sebelum pergi pulang ke rumahnya, Melati pun diancam akan dibunuh bila memberitahui kejadian itu kepada orang lain.
Terungkapnya percabulan yang dilakukan Doni, berawal ketika ibu Melati, Linda boru Simbolon, mencari keberadaan putrinya. Pasalnya, hingga siang hari, anaknya belum juga pulang ke rumah. Khawatir dengan keberadaan anaknya, ibu korban pun berupaya melakukan pencarian.

Begitu bertemu dengan Melati, ia langsung diinterogasi. Semula, Melati memilih bungkam. Namun karena terus dipaksa, Melati akhirnya menceritakan kepada ibunya terkait perbuatan tidak wajar yang dilakukan Doni. Begitu mendengar pengakuan putrinya, boru Simbolon terkejut bagai disambar petir di siang bolong.

Tanpa pikir panjang, hari itu juga, Melati langsung dibawa ke Polsek Delitua guna membuat laporan. Polsek Delitua yang menerima laporan ibu kandung Melati, langsung cepat merespon. Usai memperoleh hasil visum serta mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi, Doni akhirnya berhasil diringkus [Selasa 21/4: Sore].

Kapolsek Delitua Kompol Anggoro Wicaksono SH Sik MH melalui Kanit Reskrim AKP Martualesi Sitepu SH MH ketika dikomfirmasi membenarkan telah mengamankan seorang tersangka cabul yang merupakan nazir mesjid. Tersangka telah dijebloskan ke dalam sel tahanan Polsek Delitua guna keperluan penyidikan lebih lanjut.

“Tersangka akan dijerat dengan  UU RI 23 thn 2002 dengan ancaman paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda Rp 5 Miliyar,” kata Sitepu.

Sementara Doni saat diwawancarai oleh Sora Sirulo mengaku khilap melakukan perbuatan tak senonoh terhadap Melati.

“Aku khilap, Pak. Waktu itu, aku melihat dia melintas di depan mesjid. Lalu aku bujuk mencukur bulu kemaluanku. Setelah itu, aku mencumbuinya,” kata Doni yang mengaku baru setahun menjadi nazir mesjid Al Halim.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.