Di Ambang Punah: #SaveGendangBinge

Laporan: Salmen Kembaren (Bahorok)

 

Salmen 12Gendang binge sudah di ambang kepunahan. Itulah alasan yang mendorong Karo Tracker Community (KTC) melakukan sebuah gerakan #SaveGendangBinge, sebuah upaya menyelamatkan gendang (baca: seperangkat musik tradisional Karo) khas Karo Hilir (Karo Jahe) atau daerah Binge ini.

Jangankan perubahan upah pemusik tradisional dengan besar gendangnya yang khas, masyarakat Karo Bingei sendiri telah berubah dan beralih memakai gendang kibot dalam upacara-upacara adat mereka. Sama seperti saudara mereka di Karo Pegunungan (Karo Gugung).

Hanya saja, di Karo Gugung sudah mulai kembali beralih ke gendang tradisi, terutama dalam upacara kematian. Karo Bingei sedang kesulitan kembali ke Gendang Bingei karena sudah diambang kepunahan. Pilihan lain, mereka menggunakan gendang julu/ gugung dalam upacara kematian atau gendang kibot.

Kembali ke persoalan upah. Ketika kami mewawancarai Pak Tuah Kacaribu, ia mengaku upah si erjabaten telah berubah menjadi uang (senken). Mengenai jumlahnya, ia tidak bisa menjawab. Ia terakhir kali ikut memainkan gendang binge sekitar 3 atau 4 tahun lalu, saat kedatangan Gubernur Sumatera Utara ke Bukitlawang.

Bagaimana mungkin ia menetapkan upah pemusik sedang mereka sudah tidak pernah bermain lagi. Bahkan, ketika seorang pemain musik gendang bingei sendiri meninggal di Bahorok, tidak dipakai lagi gendang khas Karo Langkat ini.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.