Pesta Hari Raja Belanda

Oleh: Sria van Munster-Gtg (Amsterdam)

 

hari raja
Foto: Marleen de Goede

Kemarin [Selasa 28/4] adalah Hari Raja (Koningsdag) di Belanda, menggantikan Hari Ratu (Koninginsdag). 30 April 1998 adalah hari pertama sekali aku mengenal Hari Ratu. Ketika itu, suamiku sedang libur dan mengajak jalan-jalan ke Jordaan (bagian tertua Kota Amsterdam). Banyak orang mengenakan pakaian, topi atau apa saja yang berwarna orange di sana saat itu. Banyak yang mencat wajah mereka dengan warna merah, putih dan biru. Dari anak-anak hingga orang dewasa tanpa kenal usia.

Yang lebih berkesan lagi adalah aku mesti ikut berdesak-desak diantara orang-orang yang tingginya 50-60 cm dari badanku yang kecil dan pendek. Banyak orang menjual barang-barang bekas dari rumah mereka dengan harga asal jadi duit. Namanya juga barang bekas, dibuang sayang dijual tak laku.

Lorong-lorong Jordaan Amsterdam mengingatkannku pada saat itu dengan Pasar Loak Kabanjahe di hari Minggu. Beberapa tahun kemudian, kebisaan ini jelas telah menjadi bagian dari hidupku di Nederland dan semua orang yang tinggal di Belanda.

Apakah sesungguhnya makna dan inti Hari Besar Nasional ini?

Pada awalnya adalah tidak lain dan tidak bukan sebagai peringatan hari lahir seorang Putri atau Putra Mahkota. Kegiatan dan aktivitas terbesar seperti kemarin diadakan secara bergiliran setiap tahun di salah satu kota di Belanda, Awalnya, ini adalah inisiatif J.W.R Gerlach,  direktur  dari sebuah surat kabar bernama Het Utrechtsch Provinciaal en Stedelijk Dagblad. Seluruh kegiatannya diselenggarakan buat anak-anak.

Sejak Ratu Juliana (1909-2004) menduduki tahta Kerajaan 4 September 1948, Hari Ratu diselenggrakan pada setiap tanggal 30 April. Sejak itu rakyat Belanda dapat secara bebas melihat ratu dan keluarganya dari dekat walau hanya sekejap. Mereka melambaikan tangan pada rakyat yang telah berkumpul menanti kehadiran mereka di teras balkon istana.

Sejak tahun 1950-an, kegiatan ini dapat diikuti melalui televisi. Demi kehormatan kepada ibunya, Ratu Beatrix tetap menjalankan tradisi ini dengan menetapkan Hari Ratu adalah tanggal 30 April. Dia sendiri lahir pada tanggal 31 Januari 1938, kebetulan saat musim dingin sehingga tidak cocok untuk merayakan Hari Ratu pada tanggal itu.

Ketika dia menduduki kursi kerajaan (30 April 1980 – 30 April 2013), Ratu Beatrix tidak hanya muncul sejenak di balkon istana negara, tetapi datang langsung ke rakyat. Dia bersama keluarga kerajaan hadir di kota utama pesta ulang ini diselenggarakan. Setiap tahun berganti kota yang menjadi pusat penyelenggaraan pesta meski setiap kota di seluruh Belanda turut memeriahkannya dengan ciri khas kota atau propinsi masing-masing.

Dari tahun ke tahun sejak Ratu Juliana bertahta banyak orang yang mengambil libur, atau diliburkan hingga sehingga kini menjadi Hari Nasional dan hari libur nasional.

Hari Ratu kini menjadi pasar bebas. Rakyat bisa menjual apa saja yang ingin mereka jual dengan harga asal jadi duit.

Sejak tanggal 30 April 2013, tahkta kerajaan kini diduduki oleh Raja Willem-Alexander Claus George Ferdinand,  Koning der Nederland, Prins ban Oranje -Nassau, Jonkheer van Amsberg. Hari kelahirannya adalah tanggal 26 April. Hari Raja pun diselenggarakan pada tanggal 26 April setiap tahunnya, hingga kelak tahta kerjaan dinobatkan ke putrinya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.