Ngerik dan Kebersamaan

Sartika Ika br Karo (Medan)

 

sartika ikangerik 3Ngerik adalah salah satu tradisi Karo yang sejak lama ada bahkan mungkin sejak nenek moyang kita ada.

Suku Karo mengenal pertanian padi darat dengan penanaman yang disebut merdang (menabur benih). Beberapa bulan kemudian, setelah padi menguning, datanglah musim panen dngan tahapan-tahapan berikut: 1. nabi (memotong batang padi dengan sabit), 2. ngangkati raden (mengambil panen dari lahan), 3. Menumpuk panen di lukuten 4. Ngerik (melepas gabah dari tangkai padi).

Dahulu, umumnya orang Karo mengundang para tetangga dan kerabat untuk membantu pelaksanaan ngerik. Laki-laki dewasa ngerik dan perempuan dewasa  beserta anak-anak melepaskan gabah-gabah yang masih tersisa setelah para laki-laki mengeriknya dengan kaki. Memisahkan sisa-sisa gabah ini disebut narsari. Namun, keseluruhan kegiatan ini disebut ngerik.

Pemilik ladang biasanya menyediakan makan siang dengan lauk gulai ayam atau ikan mas.

Dahulu, pada zaman saya masih kanak-kanak di Desa Bekerah (Kecamatan Naman Teran), saya sering ikut ayah dan ibu ke ladang untuk bergotongroyong dalam kegiatan ngerik. Saat itu, rasa tolong-menolong masih sangat tinggi.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.