Insentif Untuk Insinyur Muda

Daud S. Sitepu (Papua)

 

daud  sitepuIni sangat menarik dan merangsang untuk menumbuhkan kreatifitas para insinyur muda Indonesia agar mau menggunakan ilmunya bagi kemajuan bangsa. Perlu dibuat standard mekanisme pemberian intensif itu supaya tidak ada kecemburuan pada bidang ilmu lainnya.

Saya melihat lulusan insinyur di Indonesia cukup banyak dan tiap tahun universitas-universitas ternama dan universitas-universitas lainnya menghasilkan lulusan yang banyak. Namun, tidak cukup diketahui apakah setelah lulus mereka produktif dalam artian bisa bekerja atau terserap di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan, berwirausaha, PNS, menciptakan lapangan kerja, mandiri atau menggunakaan keilmuannya dalam pembangunan ataupun sebagai mentor penyuluh dalam masyarakat atau juga sebagai pencipa produk kreatif dan inovatif.

Tidak jarang kita temukan lulusan insinyur malah nyebrang pekerjaan yang tidak membutuhkan keilmuan yang dimilikinya karena kondisi tertentu, misalnya saja tidak adanya tempat untuk bidang ilmu itu sehingga keluar dari basik insinyur untuk pemenuhan hidup kerja dan dapat uang.

Potensi insinyur dalam pembangunan Indonesia terbuka lapangan kerjanya yang sangat luas asal difasilitasi oleh pemerintah dan swasta. Lapangan kerja luas di bidang teknologi permesinan adalah mesin pertanian. Masih luas tanah untuk diolah jadi lahan pertanian. Demikian juga untuk persawahan. Insinyur ahli pertanian dan agrobisnis saat ini peluangnya sangat menjanjikan karena negara kita adalah negara agraris. Ini akan berdampak kepada kesejahteraan petani dan rakyat jika dimanfaatkan dengan sebaiknya.

Insinyur sipil dalam pembangunan jembatan, perumahan, dan lain-lain punya  potensi sangat dibutuhkan dan lapangan kerjanya tersedia besar. Insinyur mesin pesawat terbang, industri, dll sangat dibutuhkan di negara kita.

Banyak yang profesional tinggal di luar negeri karena lebih menjanjikan secara keuangan. Kalau bisa Pak Jokowi fasilitasi mereka ke Tanah Air dan beri insentif sehingga mau balik ke Indonesia dan membangun infrastruktur Indonesia.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita menjadi 6-7%, dibutuhkan insinyur profesional setidaknya 1-2 juta orang. Lebih banyak lebih bagus, mengingat luas Indonesia serta lahan dan bidang profesi ilmu yang dikuasai juga beragam.

Ini masih insinyur. Belum lagi tenaga ahli seperti tingkat doktoral. Jika dipadukan maka Indonesia akan menjadi negara hebat. Sekarang, bagaimana menyatukan pemikiran para ahli menjadi satu visi untuk membangun bangsa ini?

Presiden Jokowi sudah saatnya memadukan kepintaran ini menjadi satu kekuatan yang hebat.

Dari referensi yang saya lihat, beberapa negara berkembang menjadi maju adalah karena mereka bisa memanfaatkan potensi anak negeri yang profesional menjadi satu kekuatan yang besar dengan memfasilitasi potensi mereka dan diberi insentif yang cukup.m Pada akhirnya menjadi negara industri dan mandiri.

Stimulus insentif ini mendorong anak-anak berikutnya untuk berprestasi dan berkarya sehingga kekuatan besar bangsa dalam pembangunan.

Pak Presiden, lanjutkan ke depan, bukan saja untuk para insinyur tetapi bidang-bidang lainnya seperti industri kreatif yang bisa menghasilkan devisa. Indonesia memiliki potensi ini.

Semoga sukses untuk program ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.