Kolom Joni H. Tarigan: Anggota Dewan

joni hendra tarigananggota dewanMenurut saya sebenarnya ini adalah karena ULAH KPK yang berusaha jujur menjalankan kewajibannya memberantas KORUPSI. Sehingga DPR tidak bisa lagi leluasa bermain dengan Anggaran. Selama ini, bisa jadi dana Rp. 20 Miliar itu sebenarnya sudah mereka terima dengan cara bermain dengan anggaran. Inilah yang kemudian banyak menjerat anggota dewan dan pejabat politik.

Begitu kuatnya keinginan KPK untuk memberantas korupsi, maka begitu deras juga upaya untuk melawan KPK karena akan memutus permaian anggaran oleh anggota Dewan. Akan tetapi, saya yakin pemerintahan Jokowi, KPK akan semakin kuat walau semakin diserang dengan sangat dahsyat.

Dapat juga kita katakan, yang menghambat pembangunan dan program pemerintah adalah Anggota Dewan intu sendiri. Mereka di media mengkritik kinerja pemerintah yang lamban, tetapi sebenarnya merekalah yang menjadi batu sandungan.

Informasi dari  Badan Inspeksi Independen menunjukkan bahwa pemerintah saat ini ingin melakukan sensus penduduk miskin di Kementrian Sosial. Dan, anda tahu bahwa program itu belum berjalan? Sebenarnya kita akan tercengang bila mengetahui bahwa penyebab itu belum berjalan adalah anggota dewan yang meminta bagian 20% dari anggaran sensus penduduk miskin.

Karena takut pada KPK, pihak para pejabat Badan Inspeksi independen tidak mau menandatangani berkaitan dengan kegiatan ini.

HEI BUNG!!!! INI SENSUS UNTUK PEMETAAN RAKYAT MISKIN MASIH MAU DISUNAT JUGA ITU ANGGARAN?

Informasi yang ke dua adalah bahwa telah dilakukan sensus atau survey terhadap  sekolah-sekolah Indonesia. Anda tau apa yang terjadi? Anggota dewan itu minta jatah, dan kong kali kong dengan badan survey tertentu, sehingga survey sekolahnya kira-kira saja. Sehingga di beberapa daerah tertentu terdapat nama sekolah yang sebenarnya tidak ada.

Maka bisa kita katakan juga, di banyak kasus yang salah alamat, misalnya penerima beras miskin, pemerintah dikatakan tidak becus, padahal itu karena anggarannya sudah disunat oleh anggota dewan.

HEI BUNG, MARI KITA SUARAKAN BUBARKAN PARLEMEN.

LE-PARLE, bahasa Perancis, artinya menyuarakan. Parlemen adalah kumpulan orang- orang yang menyuarakan kepentingan rakyat. Dana ASPIRASI, adalah bagian lain untuk sunat anggaran karena cara kotor yang sudah lama dilakukan sudah agak susah dilakkukan.

Ketika kumpulan orang itu tidak menyuarakan kepentingan rakyat lagi, maka untuk apakah mereka ini ada?

Ingat juga Indonesia itu nama lengakpnya adalah REPUBLIK INDONESIA,yakni INDONESIA yang RE-PUBLIK. Indonesia dimana kekuatan dan kekuasaan itu dikembalikan ke Rakyat. Jadi, jika kita rakyat merasa tidak diwakili oleh wakil kita, maka TIDAK KAH MEREKA HARUS DILENYAPKAN?


One thought on “Kolom Joni H. Tarigan: Anggota Dewan

  1. “Jadi, jika kita rakyat merasa tidak diwakili oleh wakil kita, maka TIDAK KAH MEREKA HARUS DILENYAPKAN?”

    Setuju JHTT, DPR dilenyapkan diaganti dengan perwakilan etnis/kultur dalam DEMOKRASI ETNIS sebagai demokrasi sejati manusia berkultur. Demokrasi liberal barat ini sudah terlalu lama mengacau pikiran dan kedamaian rakyat Indonesia. Hak kontrol diberikan sepenuhnya kepada perwakilan suku-suku bangsa yang sudah berdiri tegak ratusan tahun sebelum demokrasi liberal ini diseludupkan ke negeri kita oleh penguasa kolonial.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.