Tugu Perjuangan Nasional dari Karo di Bandarbaru

Oleh: Edi Sembiring

 

edi sembiringktnKatanya tugu perjuangan ini sudah diresmikan tapi saya tak menemukan prasasti peresmiannya. Tugu Perjuangan Nasional ini adalah untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam membela negara. Ketika itu tertembak satu unit mobil jeep milik Komisi Tiga Negara (KTN) persis di Jl. Jamin Gintings Km. 52 Desa Bandarbaru (Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang).

Dari tulisan Letjen TNI drs. Djamin Gintings dalam bukunya berjudul “Bukit Kadir” (halaman 229), di catatan kaki, tertulis sebagai berikut :

Belanda mengatakan kepada Komisi Tiga Negara (KTN) bahwa daerah pendudukannya telah aman dan bersih dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Oleh karena itu, KTN ingin melihat serta menyaksikan apakah benar-benar daerah yang diduduki Belanda itu aman sesuai dengan laporan dari pihak Belanda sendiri.

Satu kompi mobil pihak TNI dipimpin oleh Letnan Tereteh Ginting, dibantu oleh Sersan Renggem Sembiring, Sersan Patur Surbakti dan kawan-kawannya selama tiga hari menunggu di Kilometer 52 jalan Medan – Berastagi. Tujuan kompi mobil itu mencegat konvoi tentara Belanda yang datang dari Medan menuju Berastagi dan sebaliknya.

ktn 4
Terlihat di foto tempat prasasti yang belum diisi dengan prasasti.

Suhu udara ketika itu cukup dingin sehingga TNI menghabiskan satu keranjang (sumpit-red) cabai guna menghilangkan rasa dingin, karena ketinggian lokasi TNI sekitar 1200 meter dari permukaan laut, apa lagi TNI terpaksa nginap di hutan belantara di Bandarbaru.

Pada 18 Maret 1949 pukul 10.00 Wib, satu unit mobil warna putih dipakai anggota military observer KTN nomor urut 2, kemudian oleh komandan seksi TNI kita memberi isyarat agar jeep itu berhenti, tapi seorang anggota militer Belanda yang sedang berada di atas jeep mengeluarkan kata-kata tidak sopan sehingga komandan seksi dari TNI memerintahkan anggota segera melakukan serangan tembak ke arah jeep tersebut.

Melihat serangan TNI maka pihak militer Belanda mengadakan serangan balasan sehingga terjadi baku tembak. Jeep tersebut terkena sasaran tembak oleh TNI sehingga terjungkal, lalu TNI terus menyerbu yang akhirnya anggota KTN dan Militer Belanda sempat melarikan diri ke hutan.

Atas kejadian itu, pihak KTN mengadu ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan pihak Republik Indonesia (RI). Dari peristiwa itu, KTN tidak mempercayai Belanda lagi karena agresi masih terus berjalan. Pihak PBB memaksa Belanda agar seraga mengadakan perundingan dengan pihak RI untuk mengakhiri agresi Belanda di wilayah Indonesia.

Perundingan tersebut diadakan di Den Haag, Belanda, dan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.