Perpeloncoan

Daud S. Sitepu (Papua)

 

daud  sitepupelonco 3Mengapa tidak pernah berubah dan berhenti dari kegiatan yang memalukan ini? Sekolah-sekolah masih mengijinkannya dan tidak ada larangan. Mengapa pula tidak ada penggantian model baru yang mampu mengarahkannya ke hal-hal yang lebih bagus dan bermartabat?

Kementerian Pendidikan dari jaman ke jaman hanya berbicara melarang tapi tidak menawarkan model alternative dan tidak membuat hal-hal yang positif dengan perencanaan/ design yang lebih bagus. Dibiarkan saja para senior membuat kegiatan sesukanya. Di sinilah munculnya perpeloncoan kejam, pembalasan dendam dan suka-sukanya.

Buat lucu-lucu, boneka-bonekaan, makan sandal, peluk-pelukan, bencong-bencongan dan lain-lain yang tidak pantas dipandang mata. Bangga pula lagi. Tidak ada yang berfikir untuk membuat kegiatan yang menyenangkan dan lebih mendidik.

Setuju saya seperti contoh kampus di luar negeri. Mereka membuat kegiatan pertandingan basket, arung jeram, orientasi kamus dengan membawa pembicara-pembicara hebat, pakar-pakar ekonomi, pakar TI misalnya atau juga lomba menulis karya ilmiah, dll. Banyak cara yang bisa dibuat.

peloncoPengalaman saya saat penerimaan mahasiswa baru sangat tidak bagus. Misalnya, sudah pakai baju putih rapi, disuruh guling-guling 3 putaran di debu tanah, pakai topi serta bawa ember dan sapu lidi. Makan tempe dan tahu sepotong tempe untuk 10 orang gigit paling ujung. Hihiihiii …..  Belum lagi dapat bentakan dari senior dan dorong-dorongan. Bbanyak macamlah.

Apakah ada manfaatnya?

Selama kegiatannya baik, ada manfaatnya. Tetapi, jika sudah tiba pada kekerasan balas-balasan serta kekerassan fisik dan badut-badutan, pasti tidak bermanfaat lagi. Oleh karena itu, seyogyanya tidak ada lagi seperti ini, namun digantikan dengan hal-hal yang lebih terdidik. Terhormat dan bermartabat, sesuai dgn pendidikan itu sendiri mengajar siswa berfikir kritis dan beretika juga berwawasan yang lebih luas. Kekerasan tidak perlu diajarkan di kampus. Tidak diajari juga sudah tahu.

Kementerian Pendidikan, silahkan dilarang semua kegiatan itu untuk digantikan dengan model yang mendidik dan lebih ilmiah.






4 thoughts on “Perpeloncoan

  1. Bagus sekali ini, HS menambahkan pengalamannya yang positif dalam soal perpeloncoan. Ayo mari semua yang lain nambahkan pencerahan yang positif soal perpeloncoan demi masa depan generasi muda negeri ini. Dengan perpeloncoan sekarang ini hanya akan menambah koruptor, pencoleng uang negara, pembunuh dan pengguna narkoba dsb.
    Didiklah manusia muda ini jadi sebaliknya, karena pencoleng uang negara maupun orang tak bermoral sudah cukup banyak. jangan ditambah lagi lewat perpeloncoan. Janganlah didik manusia muda itu jadi merasa inferior dihadapan orang lain, atau dihadapan seniornya. Mendidik orang muda negeri ini jadi inferior adalah kejahatan terhadap kehormatan nation Indonesia. Dosen-dosen, guru-guru atau menteri yang menyebarkan pendidikan inferior ini harus dipecat dan diganti dengan orang yang mengerti dan siap meningkatkan kehormatan bangsa ini.

    MUG

  2. Saya kuliah di Amerika dan pada awal minggu perkuliahan memang ada masa orientasi. Yang saya ingat pada masa orientasi itu kebanyakan kami bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan besar termasuk didalamnya semua tenaga pengajar. Melakukan banyak kegiatan-kegiatan ice-braker. Kegiatan ini berlangsung kira-kira satu minggu dan diakhiri dengan kegiatan memanjat dinding terbuat dari kayu yang memang sudah disediakan oleh kampus. Delapan puluh mahasiswa ditambah tenaga pengajar semua menjadi sangat akrab. Pada akhir pekan kami semua di undang kerumah salah seorang “Faculty member” dan kegiatatnnya adalah membelah dan menyimpan kayu bakar untuk musim dingin berikutnya. Sangat menyenangkan karena semua mahasiswa dimanusiakan. Tidak ada penekanan dan peleehan semuanya setara!

  3. “Kementerian Pendidikan, silahkan dilarang semua kegiatan itu untuk digantikan dengan model yang mendidik dan lebih ilmiah.”

    Betull harus dimulai disini memang.
    Manusia dibawah 18 th belum sepenuhnya otaknya berkembang seperti otak orang dewasa. Karena itu sering terjadi kematian dan kejadian-kejadian lainnya yang tak sesuai dengan HAM. Salah satu beda jelas dengan negeri barat yang sudah tinggi pengertian HAMnya.

    Sekolah-sekolah atau Universitas yang guru-gurunya atau dosennya sudah dewasa, mestinya otaknya sudah berkembang penuh sebagai orang dewasa, jangan biarkan kelakuan yang tak dewasa mendominasi perpeloncoan. Karena itu orang-orang ini yang pertama harus berkembang dulu. Artinya setelah kementerian, ke sekolah-sekolah atau Universitas.
    Bagi siswa baru perlu diperkenalkan pengertian baru soal sekolah, dimana pada era sekarang akan merupakan laboratori perubahan dan perkembangan, perkembangan masyarakat dan kemanusiaan dalam era keterbukaan, era dialog dalam penyelesaian soal-soal sosial, soal negara dan dunia. Ilmu yang akan mereka cari itu juga tak lepas kaitannya dari persoalan itu.

    Jangan diajarkan kekerasan dan segala macam kebodohan dalam perpeloncoan. apalagi yang bertentangan dengan HAM. Anak-anak muda ini selama hidupnya yang begitu masih muda belum pernah juga mengenal apa itu HAM, maka mereka nekat saja dan malah senang bikin pelanggaran HAM. Perkenalkanlah pikiran dan perkembangan baru kepada anak-anak muda itu! Mereka belum pernah dengar.

    Kesan apa yang tinggal di otak mereka yang masih muda itu setelah selesai perpeloncoan itu? Pertama ialah siap untuk balas dendam kepada siswa baru tahun berikutnya. Karena kesan ini akan tergores lama dalam otak mereka. Goresan ini pasti ada juga dalam otak para guru dan dosen karena sudah dimulai juga kehidupan kampus mereka denga goresan jelek itu. Mereka lupa kalau dunia sudah berubah.

    MUG

    1. Karena masalah perpeloncoan ini adalah masalah penting masa depan negara, maka semua publik sebanyak mungkin menyumbangkan penjelasan dan pembelejetan kejadian-kejadian janggal tidak senonoh dan memalukan ini dan bahkan kematian. Anak-anak muda siswa itu tidak masuk akal akan jadi pelopor atau pemimpin yang baik dimasa depan jika kelanjutan pendidikannya telah dimulai dengan pembodohan begitu. Paling tinggi mereka ini akan jadi calon koruptor-koruptor, narkoba dan tukang judi yang menguras uang rakyat dimasa depan, karena dididik tanpa kreasi kwalitas tinggi. Itulah pemimpin yang kita dapatkan sekarang yang jumlahnya bergoni-goni seluruh Indonesia, karena asalnya semua dari perpeloncoan tak berkwalitas yang bergoni-goni juga jumlahnya. Semua jadi pelopor korupsi dan pencuri uang negara di daerah maupun di pusat, di gubernuran maupun di kantor pajak pusat.

      Orang-orang tua yang anaknya akan dipelonco harus dengan giat membuka mulut, menulis dan membelejeti di media sosial dan menyiarkan ke seluruh dunia, supaya otak-otak para pendidik di sekolah atau universitas mengubah pikirannya tentang dunia dan mengajarkannya kepada anak-anak muda yang memulai pendidikan tinggi. Jangan diajarkan perpeloncoan dungu yang telah mengakibatkan kedunguan mereka dimasa kerja sekarang ini. Cukuplah dibatasi di generasi mereka saja.

      Ayo semua, tulis dan katakan apa yang harus dikatakan demi masa depan negeri kita yang kita cintai ini. Tunjukkan dengan tulisan dan kritikan bahwa kita menjaga masa depan negeri ini karena kita mencintai dan menginginkan peningkatan kwalitas kehidupuna rakyat negeri ini. Dengan perpeloncoan begitu hanya akan menghasilkan koruptor dan pencoleng uang rakyat atau jadi pencandu narkoba yang sangat banyak merugikan, jadi pencuri, pembunuh, pemerkosa dst macam-macam sikap dan kelakuan tak bermoral karena dimulai dengan perpeloncoan tak bermoral.
      Semua ngomong, semua nulis, jika diam saja tak akan ada perubahan.

      MUG

Leave a Reply to Herlina br Surbakti Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.