Wisata Kuliner: Roti Bohong, Riwayatmu Kini (1)

Oleh: Salmen Kembaren

 

Salmen 12roti boongTepat Pkl. 5 sore, kami tiba di Pematang Raya, ibu kota Kabupaten Simalungun. Perjalanan sekitar 1 jam 30 menit dari Kabanjahe. Kotanya tidak begitu ramai. Kalau dibandingkan, mungkin setara dengan Tiga Panah atau Tiga Binanga di Kabupaten Karo. Kota ini ramai setiap hari Sabtu yakni pada hari pasar. Kamipun menuju ke Pasar Gostong, tidak jauh dari pasar Kota Pematang Raya. Di sana ada industri rumah tangga “roti bohong”.

Setelah beristirahat sejenak, kamipun mengikuti proses pembuatan roti bohongt. Udara masih terasa panas di petang itu.

Sebuah kuali berdiameter 50 cm ditempatkan di atas ban bekas. Kemudian kuali diisi separuh air, beberapa butir telur serta mentega dan pengembang makanan. Seorang pekerja perlahan-lahan memasukkan tepung ke kuali dan seorang lagi mengaduknya dengan tangannya.

Sekitar 1 jam pengadukan adonan berlangsung. Mereka secara bergantian mengaduk dan menuang tepung. Akhirnya, adonan semakin mengental dan mengeras. Adonan akhirnya dituang ke sebuah meja berukuran 1 X 2 meter dan digulung-gulung sedemikian rupa. Kelihatan begitu gampang, tapi tidak semua mahir memainkannya.

Setelah 1 jam digulung-gulung di meja, adonan  dibagi empat, dimasukkan ke beberapa wadah untuk proses pengembangan. Cahaya mentari mulai menguning dan perlahan redup. Pukul 19.00 malam.

Jam menunjukkan pukul 02.00. Sitepu dan istrinya bangun dan menuju dapur. Adonan telah mengembang dan diangkat kembali ke meja. Setelah digulung-gulung setengah jam, adonan dipotong-potong per segi dan dibentuk menjadi lingkaran tipis. Adonan yang telah dipotong kemudian diletakkan di rak-rak di bawah meja yang disusun rapi.

Proses pemotongan roti memakan waktu 1 jam. Kompor gas telah dihidupkan dengan api kecil. Di atas tungku ada kuali berisi separuh minyak goreng yang mulai memanas.

Api kompor gas kemudian ditingkatkan. Asap mulai memenuhi ruangan. Perlahan satu per satu adonan potongan roti masuk ke kuali berisi minyak panas. Hanya sekitar 30 detik di dalam minyak, roti kemudian dibalikkan dan langsung diangkat ke keranjang penyaring minyak. Setelah dari keranjang penyarng minyak roti kemudian dituangkan ke terpal plastik untuk didinginkan.

Pukul 05.00 (Pagi), ribuan roti telah selesai digoreng. Asap masih memenuhi ruangan rumah. Roti kemudian dibungkus per 10 buah dalam plastik putih. Setelah itu disusun ke dalam kotak yang telah ditaruh di atas sepeda motor. Mesin sepeda motor telah panas dan roti siap diedarkan ke seluruh pelosok Simalungun. Matahari kembali memancarkan sinarnya dari Timur.

BERSAMBUNG

One thought on “Wisata Kuliner: Roti Bohong, Riwayatmu Kini (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.