Kolom Joni H. Tarigan: MERDEKA!

merdeka 3
Sebuah penampilan Sanggar Seni Sirulo di Berastagi.

 

joni hendra tariganmerdekaBiasanya banyak orang akan memberikan komentar yang sangat beragam mengenai tahun ke berapa sudah merdeka. Kebanyakan dari orang itu, termasuk saya tahun lalu, memberikan komentar dalam catatan sendiri tentang banyaknya keluhan saya tentang kondisi sekitar dan negara ini yang amat sangat kacau kendati sudah masuk 60an tahun. Keluhan itu juga biasanya dibandingkan dengan negara lain yang lebih baik lebih maju walaupun usia merdekanya jauh lebih muda dari Indonesia.

Sebentar lagi Indonesia akan memasuki usia 70 tahun, jika dibandingkan dengan umur rata- rata manusia, usia ini sudah renta tetapi tidak bagi suatu negara. Tahun ini entah apa yang membaut saya berubah. Tahun ini saya memaknai merdeka itu adalah merdeka bukan

segala sesuatu itu sudah tersedia sehingga kita tidak perlu susah payah. Merdeka bagi saya adalah dalam berfikir dan berbuat dalam kebaikan. Ini artinya saya merdeka untuk mewujudkannya, bukan merdeka sudah tersedia.

Manusia yang bebas dalam berfikir dan menuangkan ide kebaikannya akan menghasilkan hal- hal yang baik bagi banyak orang  secara kreatif. Jika saja banyak dari kita yang merasa kurang bebas, sebutkan kebebasan apa yang mengungkungmu. Menghina presiden saja bebas,

menjelek-jelekkan satu dengan yang lain juga bebas. Anda mau tulis apa saja bebas. Anda membuat pernyataan betapa buruknya negeri ini, sampai-sampai mencaci negeri sendiri juga bebas.

merdeka 2Lantas, sebegitu bebasnya, mengapa bangsa kita ini harus berlari kencang mengejar ketertinggalan?

Dalam hal ini, saya mengembalikan kebebasan itu kepada pertanyaan, dengan kebebasan yang saya miliki kebaikan apa yang telah saya perbuat? Jangan sampai saya merasa bebas mencaci maki serta bebas menyebar rasisme, tetapi saya merasa sangat terpaksa untuk berbuat hal yang baik untuk kemajuan bersama. Tujuh puluh tahun perjalanan bangsa ini, di tangan orang- orang yang peduli merah putih semakin berkibar.

Sesungguhnya kita ini sudah merdeka, merdeka untuk bersuah payah sampai ke tujuan yaitu, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak ada hal baik diperoleh degan tidur dan bermimpi sepanjang hari. Bangun dan lakukanlah kebaikn.

MERDEKA!

Catatan redaksi: Di bawah ini kami sertakan sebuah film perjuangan dari Karo untuk sekalian mengenal kehidupan Suku Karo yang lain dari suku-suku lainnya di Sumatera Utara (termasuk lain dengan Batak).



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.