Kolom Bastanta P. Sembiring: Indonesia Dukung Ahok

bastantapulo 4Apapun kata orang, faktanya, Ahok semakin hari kian populer. Bahkan popularitasnya dapat dikatakan sudah selevel dengan orang nomor satu di negeri ini. Tidak tertutup kemungkinan kian hari semakin menanjak melewati semua tokoh-tokoh yang ada di seluruh penjuru Indonesia. 

Bukan tanpa sebab. Perjuangan keras Basuki Tjahya Purnama (BTP) yang akrab disapa Ahok si anak pulau dari Bangka Belitung ini, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, membuahkan hasil kepercayaan dan dukungan seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya di Jakarta saja. Dia dinilai berhasil dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan memberi warna baru bagi dunia perpolitikan Indonesia.

Seluruh mata dapat melihat dan mendengar apa yang sudah, sedang dan akan ia kerjakan untuk Jakarta khususnya. Orang-orang di Jakarta sudah merasakan polesannya. Jadi, yang namanya tokoh atau media yang tidak jarang menyajikan berita menyudutkan beliau, masyarakat sudah tahu mana yang harus didengar dan dipercaya.

Ini negeri demokrasi dengan perkembangan teknologi informasi yang tidak dapat dibendung. Bukan lagi zaman duhulu yang main brendel saja kalau tak sesuai apa kata atuk. Menjelekkan-jelekkan tokoh yang sudah di hati rakyat, sama dengan seperti meludah ke langit. Orang-orang sudah cinta dan menginginkan sosok pemimpin tegas, jujur, bersih dan berani seperti Ahok.

“Banyak orang jujur dan cerdas. Tetapi, tidak berani,” demikian bermunculan komentar menanggapi sebuah berita berkaitan dengan penggusuran di Kampung Pulo.

pulo 3Membenturkan dengan RAS (rasis, atheis dan sparatis) bukan lagi zamannya. Arus informasi itu terlalu cepat. Sebelum si pencemooh bangun dari mimpinya, rakyat sudah tahu apa masalahnya. Apalagi mengatasnamakan keadilan dan kemanusiaan, sungguh suatu kebodohan dan benar memang hanya orang bodohlah yang masih mau terkecoh.

Jadi, kalau orang bodoh mengajari orang bodoh, sudah dapat diprediksi hasilnya.

Berkat jasa-jasa para pencemooh ini, syndrom Ahok pun kian menyebar. Ini mengingatkan kita 2014 lalu saat si kurus (maaf) habis-habisan disiram dengan kekejian. Buktinya, popularitasnya menanjak drastis dan  kini menduduki kursi nomor 1 di Republik ini.

Apalagi menjelang perhelatan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di beberapa Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Indonesia pada Desember 2015 ini. Di setiap penjuru negeri berharap Ahok-ahok lainnya muncul memimpin daerah mereka. Baik itu di Surabaya, Jambi, Medan, Kabupaten Karo, Kota Binjai, dll, semua inginkan pemimpin seperti Ahok.

“Andai Ahok jadi wali kota kita. Andai Ahok jadi gubernur kita. Andai Ahok jadi bupati di tempat kita,” dan harapan-harapan lainnya terhadap sosok seperti Ahok.

Sepertinya Ahok telah beroleh keuntungan dari iklan gratis yang disebar para pencemoohnya yang kini menempatkannya sebagai idola di negeri ini. Banyak kalangan yang memperkirakan, mungkin bisa juga kita katakan berharap Ahok kelak akan menempati posisi-posisi penting, salah satunya sebagai ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tidak jarang nama Ahok juga dijagokan bakal mendampingi Jokowi untuk maju ke RI-2 pada Pilpres 2019, bahkan tidak sedikit yang berharap kelak Ahok jadi Presiden Indonesia ke-8.

Apapun hasil akhir dari perjalanan karir Ahok, tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, Ahok sudah dicintai dan Indonesia mendukung Ahok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.