SALMEN KEMBAREN. MEDAN. Di malam penutupannya [Sabtu 29/8] Karo Festival 2015 dibanjiri manusia sehingga Lapangan Merdeka (Medan) menjadi lautan manusia.
Lalulintas di sekitar Lapangan Merdeka pun menjadi padat merayap. Sebagian pengemudi atau penumpang bertanya kepada orang-orang yang menyeberang jalan apa yang sedang berlangsung di Lapangan Merdeka.
“Festival Budaya Karo!” jawab orang-orang yang melintas.
Sejak warga Suku Karo menghantarkan Jamin Ginting melanjutkan studi militer ke Islamabad pada akhir 1950an, hampir tidak ada lagi acara kebudayan Karo di Lapngan Merdeka.
“Ke Medan kami kembali,” demikian seruan beberapa pemuda Karo yang sudah lama merasa terpinggirkan dari Kota Medan padahal secara resmipun kota ini didirikan oleh seorang putra Karo Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Nama Medan juga berasal dari kata Karo madan yang berarti sembuh.