Sifat Anak Dalam Sebuah Keluarga

Jo ´el Tarigan 2

Oleh: Jo’el Tarigan (Medan)

 

Jo ´el TariganDalam satu kesempatan pada suatu hari Minggu di GBKP Rg. Lausimomo (Dataran Tinggi Karo). Penulis mengikuti kebaktian di sana yang, saat itu, dibawakan oleh pendeta yang bertugas di runggun tersebut. Dalam khotbahnya, pendeta itu menyebutkan 4 pembagian sifat anak dalam sebuah keluarga orang Karo (khususnya).

Berikut adalah penjelasan dari ke-4 sifat tersebut:

  1. Anak Lagan

Lagan (bahasa Karo) adalah gilingan bumbu dapur menggunakan tangan atau sering disebut dengan ulekan. Dalam hal ini arti dari Anak Lagan itu adalah seorang anak yang di dalam keluarganya hanya menjadi beban bagi orangtuanya karena tidak dapat memberi manfaat bagi keluarganya. Dalam bahasa Karo disebutkan Anak Lagan e ngahkahi orangtuana ngenca ia beluh.

  1. Anak Galuh

Galuh (Bahasa Karo) adalah Pisang. Dalam hal ini, pengertian Anak Galuh adalah anak yang tidak berani hidup jauh dari orangtuanya dan selalu ingin serumah dengan orangtuanya. Dalam bahasa Karo disebutkan Anak Galuh eme anak si la pang njayo.

  1. Anak Panah

Panah dalam bahasa Karo dan Indonesia memiliki arti yang sama. Jadi pengertian dari Anak Panah di sini adalah seorang anak di dalam keluarganya yang pada saat sudah merantau tak pernah pulang-pulang lagi. Sama halnya dengan anak panah yang telah lepas dari busurnya tidak akan pernah kembali lagi.

  1. Anak Tangga

Sama halnya dengan panah, tangga dalam bahasa Karo dan Indonesia memiliki arti yang sama. Jadi pengertian dari Anak Tangga adalah anak yang mau berusaha untuk mengangkat keluarganya meskipun itu harus dilaluinya dengan kesusahan. Seperti halnya anak tangga di sebuah gedung yang menjadi tumpuan/ pijakan orang banyak tapi anak tangga tersebut mengangkatkan orang yang memijaknya itu sampai di tempat yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.