Kolom M.U. Ginting: Medan Memanggil, O Turang La Megogo!

M.U. Ginting 2bedilLagu Erkata Bedil [i Kota Medan] mengingatkan kita bagaimana pejuang kemerdekaan yang pada umumnya dari Suku Karo terus menerus mengepung dan melakukan serangan dengan taktik gerilya terhadap pasukan Belanda dan sekutunya yang masih bertahan di Medan. Dentuman meriam yang orang Karo bilang meriam tomong umumnya adalah milik Belanda, tetapi suara bedilnya adalah milik gerilyawan orang Karo yang karena taktik perang gerilyanya sangat bikin pusing pasukan Belanda yang masih ada di Medan kota.

Meriam tomong ini sering dilepaskan begitu saja tanpa sasaran pasti, hanya kalau mendengar ada gerilya di satu tempat. Tetapi gerilya ini memang di mana-mana, dan tak pernah terkonsentrasi dalam jumlah besar.

Walaupun pasukan Belanda ini kemudian tambah banyak karena dibantu juga oleh pasukan sekutunya dalam perang Agresi 1 dan Agresi 2, Belanda jadi kalah juga. Belanda tak pernah melupakan bagaimana Suku Karo berjuang melawan kolonial sejak era Badiuzzaman Surbakti bikin perang terlama melawan penjajahan di Indonesia, banyak ditulis oleh orang Belanda sendiri soal ini. Orang Belanda bilang Batak Oorlog atau Perang Batak. Seharusnya Perang Karo atau Perang Sunggal kata beberapa sejarawan seperti Uli Kozok dan T. Lukman Sinar, tetapi Belanda pakai istiah Batak karena Karo dianggap juga Batak oleh kolonial Belanda.

bedil 2
Rajin ku juma simuat nakan, o turang la megogo

Setelah merdeka, berangsur Karo dan keteguhan perjuangannya terlupakan sementara oleh negara ini. Banyak sebabnya, tetapi salah satu ialah karakter Karo itu sendiri. Character is everything kata Heraklitos, itulah dia yang bikin Karo terlupakan. Tiap orang Karo bisa bikin analisa sendiri soal sebab karakter ini, pasti akan menarik nanti kalau kita diskusikan soal ini juga.

Tak ada juga memang kewajiban bagi suku lain untuk mengingat atau mengingatkan jasa perjuangan Suku Karo menentang penjajahan demi kemerdekaan. Walaupun begitu Hatta sebagai wakil presiden pernah menuliskan kepahlawana orang Karo melawan penjajahan. Setelah itu semua juga melupakan apa yang ditulis oleh Hatta itu.

“Sekian tahun Suku Karo tak lagi menari di Lapangan Merdeka ini. Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 dapat berlangsung di Lapangan Merdeka ini setelah Selamat Ginting Pa Kilap menyediakan persenjataan lengkap kepada TNI untuk mengawal upacara. Tapi selama ini seolah-olah Suku Karo dipinggirkan terus dan dibuat pula seperti pendatang di Medan,” kata Ariston Ginting di Sora Sirulo.

bedil 3Betul sekali memang kata-kata Ariston Ginting ini. Sekarang di Festival Karo 2015 itu, sudah terlihat ada perubahan di kalangan Karo sendiri. Terlihat adanya perubahan dalam soal IDENTITAS KAROnya, artinya perubahan dari faktor intern Karo sendiri. Identitas kekaroan sudah sangat semakin nyata dan diyakini. Orang Karo menemukan kembali siapa dia, sudah ada dasar. Identitas dan karakter semakin kuat bergandengan tangan. Keduanya melahirkan pikiran bebas dan berdikari tanpa ketergantungan dari siapapun atau suku manapun. Tak ada lagi yang rela jadi mimikri pakai identitas orang lain atau suku lain untuk menunjang kepribadiannya.

Identitas berpengaruh besar atas kebebasan berpikir dan kebebasan mencipta. Featival Karo 2015 adalah hasil pemikiran bebas dan mencipta yang bebas karena sudah ada dasar berpijak yang kuat, yaitu Jati Diri Karo dan karakter Karo yang sudah menjelma menjadi kekuatan riil satu kultur dalam Bhineka Tunggal Ika Indonesia. Ini terutama terlihat dalam gerakan pencerahan KBB.

A people without the knowledge of their past history, origin and culture is like a tree without roots, – Marcus Garvey

Generasi muda Karo sudah mulai lagi mendalami pengetahuannya soal sejarahnya, origin dan kulturnya sehingga akarnya tambah kuat dan pertumbuhannya sangat meyakinkan. Ini sangat terlihat buktinya dalam pelaksanaan Karo Festival 2015 di Medan.

Pertumbuhan dan perkembangan tiap suku bangsa negeri ini adalah dasar yang meyakinkan adanya pertumbuhan dan perkembangan negeri ini sebagai satu nation dalam Bhinneka Tunggal Ika.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.